
Pertanian merupakan elemen vital dalam masyarakat, dengan kebutuhan pangan sebagai prioritas utama bagi pemerintah di seluruh dunia. Namun, tidak semua negara memiliki kualitas dan teknologi pertanian yang memadai, seringkali karena keterbatasan lahan atau sumber daya. Berikut adalah sepuluh negara dengan sistem pertanian terbaik di dunia:
- Amerika Serikat
Sebagai negara adidaya, Amerika Serikat memiliki pengaruh besar dalam berbagai bidang, termasuk pertanian. Pada tahun 2018, ekspor pertanian AS mencapai sekitar US$139,6 miliar, mewakili hampir 50% dari pangsa pasar global. - Tiongkok
Dengan luas wilayah yang besar, Tiongkok mendominasi pasar pertanian global. Pertanian di Tiongkok terutama didominasi oleh padi, jagung, dan gandum. Pada tahun 2018, ekspor sayuran Tiongkok mencapai sekitar US$18 miliar. - Brasil
Brasil memiliki luas lahan pertanian sekitar 2,8 juta kilometer persegi, menjadikannya salah satu produsen pertanian terbesar dan paling produktif. Pertanian dan peternakan berkontribusi sebesar 25% terhadap total PDB Brasil, menjadikannya produsen pangan terbesar keempat di dunia. - Australia
Dengan luas lahan pertanian sekitar 3,6 juta kilometer persegi, Australia memiliki salah satu sistem pertanian terbaik. Sekitar 72% dari total komoditas pertanian diekspor, dengan gandum sebagai komoditas utama. - Belanda
Meskipun memiliki lahan terbatas, Belanda memaksimalkan ruang yang ada untuk sektor pertaniannya. Dengan pertanian vertikal dan teknologi canggih, Belanda menjadi produsen utama sayuran, bunga, dan buah. - Denmark
Denmark diakui sebagai salah satu negara pertanian terbaik berkat fokus pada keberlanjutan dan inovasi teknologi ramah lingkungan. Negara ini mengembangkan metode pertanian organik dan pengelolaan limbah yang efisien. - India
Sebagai salah satu produsen pertanian terbesar, India menghasilkan berbagai komoditas seperti beras, gandum, dan rempah-rempah. Negara ini terus berupaya meningkatkan produktivitas melalui teknologi dan praktik pertanian modern. - Indonesia
Dikenal sebagai negara agraris, Indonesia memiliki luas lahan pertanian sekitar 570.000 kilometer persegi. Komoditas utama meliputi minyak kelapa sawit, karet, kakao, kopi, beras, dan berbagai rempah-rempah. - Prancis
Sebagai produsen pertanian utama di Eropa, Prancis dikenal dengan produksi anggur, gandum, dan produk susu berkualitas tinggi. Negara ini juga fokus pada praktik pertanian berkelanjutan. - Jerman
Jerman memiliki sektor pertanian yang maju dengan fokus pada teknologi dan efisiensi. Negara ini dikenal dengan produksi biji-bijian, kentang, dan produk daging berkualitas tinggi.
Negara-negara tersebut menunjukkan bahwa dengan inovasi, teknologi, dan kebijakan yang tepat, sektor pertanian dapat berkembang pesat dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. I(DN, Media Indonesia)
Kesimpulan
Indonesia, sebagai negara agraris, memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pemimpin di sektor pertanian dunia. Dengan belajar dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Brasil, dan Belanda, kita dapat melihat pentingnya inovasi teknologi, efisiensi penggunaan lahan, dan keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya.
Kunci keberhasilan mereka terletak pada dukungan pemerintah, kolaborasi antara petani dan industri, serta adopsi teknologi modern seperti smart farming. Indonesia dapat mengambil inspirasi dari strategi mereka untuk mengoptimalkan potensi lahan pertanian yang luas dan kekayaan komoditas unggulan.
Mari jadikan pertanian sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional, dengan fokus pada inovasi, keberlanjutan, dan peningkatan kesejahteraan petani, demi mencapai ketahanan pangan dan kejayaan bangsa.