Masyarakat adat Ciptagelar di Sukabumi, Jawa Barat, dikenal karena kemampuannya menjaga ketahanan pangan hingga 95 tahun melalui praktik pertanian tradisional yang telah diwariskan sejak abad ke-14. Berikut adalah lima tradisi pertanian yang menjadi kunci keberhasilan tersebut:

1. Ngaseuk (Menanam Padi)
Ngaseuk adalah prosesi awal dalam siklus pertanian masyarakat Ciptagelar. Ritual ini dilakukan dengan menanam bibit padi menggunakan alat tradisional, sambil mengucapkan doa-doa khusus untuk memohon keberkahan dan hasil panen yang melimpah.

2. Ngalaksa (Mengolah Padi)
Setelah padi dipanen, masyarakat Ciptagelar melakukan ritual Ngalaksa, yaitu proses pengolahan padi menjadi beras. Kegiatan ini melibatkan seluruh anggota komunitas dan dilakukan dengan cara tradisional, tanpa menggunakan mesin modern, untuk menjaga kualitas dan kesakralan beras yang dihasilkan.

3. Nganyaran (Menyimpan Padi)
Nganyaran adalah tradisi menyimpan padi hasil panen ke dalam lumbung adat yang disebut ‘leuit’. Penyimpanan ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan mengikuti aturan adat yang ketat, sehingga padi dapat bertahan lama dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

4. Seren Taun (Perayaan Panen Raya)
Seren Taun adalah perayaan tahunan sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah. Acara ini melibatkan berbagai ritual adat, pertunjukan seni tradisional, dan doa bersama, yang memperkuat ikatan sosial dan spiritual masyarakat Ciptagelar.

5. Penggunaan Bibit Padi Lokal dan Tanpa Pestisida
Masyarakat Ciptagelar konsisten menggunakan bibit padi lokal berbatang panjang dan menolak penggunaan pestisida kimia. Pendekatan organik ini tidak hanya menjaga kesehatan lingkungan, tetapi juga memastikan kualitas padi yang tinggi dan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Melalui kelima tradisi tersebut, masyarakat adat Ciptagelar berhasil menjaga ketahanan pangan mereka hingga 95 tahun, menunjukkan bahwa kearifan lokal dan praktik pertanian tradisional dapat menjadi solusi efektif dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di era modern.