Yogyakarta, 20 Oktober 2024 – Petani kelengkeng di berbagai daerah tengah menghadapi ancaman serius dari serangan hama kalong atau kelelawar buah.

Hewan malam ini kerap menyerang pohon kelengkeng, memakan buah matang, dan menyebabkan kerugian signifikan bagi petani. Serangan kalong tak hanya menurunkan kualitas dan kuantitas panen, tetapi juga memicu lonjakan biaya operasional akibat upaya pengendalian hama. 

Kalong: Hama Buah yang Sulit Dikendalikan 

Kalong adalah sejenis kelelawar pemakan buah yang aktif pada malam hari. Hewan ini tertarik pada aroma dan rasa manis buah matang, seperti kelengkeng, mangga, atau rambutan.

Di perkebunan kelengkeng, kalong menjadi hama utama karena mereka memakan langsung buah dari pohon, meninggalkan sisa-sisa buah yang rusak dan tidak layak jual. 

Kerugian semakin besar karena kalong biasanya menyerang dalam jumlah besar, membuat petani klengkeng sulit menghalau mereka secara manual. Selain itu, waktu serangan di malam hari menyulitkan pengawasan dan perlindungan optimal. 

Dampak Ekonomi bagi Petani Kelengkeng 

Serangan kalong berakibat pada penurunan hasil panen dan kualitas buah yang tidak bisa lagi dipasarkan dengan harga tinggi. Banyak petani terpaksa menjual hasil panen mereka sebagai buah rongsokan dengan harga murah.

Dalam beberapa kasus, kerugian mencapai 30-50% dari total hasil panen. Biaya tambahan juga diperlukan untuk memasang alat pengusir hama, seperti jaring pelindung atau lampu penerang, yang meningkatkan beban operasional petani. 

Jika masalah ini tidak segera diatasi, potensi keuntungan dari komoditas kelengkeng, terutama pada masa puncak panen, akan semakin menurun. Kondisi ini juga memengaruhi keberlanjutan usaha perkebunan dan kesejahteraan petani, terutama bagi yang bergantung penuh pada hasil kelengkeng. 

Strategi Pengendalian Hama Kalong

Ada beberapa solusi yang dapat diterapkan petani untuk mengurangi dampak hama kalong: 

1. Penggunaan Jaring atau Netting

Menutup pohon kelengkeng dengan jaring halus dapat mencegah kalong masuk dan memakan buah. Meskipun efektif, metode ini membutuhkan biaya yang cukup besar, terutama untuk perkebunan luas. 

2. Penerangan Lampu di Malam Hari

Cahaya terang dapat mengganggu aktivitas kalong karena mereka lebih aktif di tempat gelap. Namun, metode ini kurang ramah lingkungan dan bisa meningkatkan biaya listrik. 

3. Pemanfaatan Suara Ultrasonik

Beberapa petani klengkeng mulai menggunakan alat pengusir hama berbasis suara ultrasonik, yang efektif mengusir kelelawar tanpa mengganggu ekosistem sekitar. 

4. Penanaman Pohon Penyangga

Menanam jenis pohon lain di sekitar perkebunan kelengkeng, seperti pohon mangga atau jambu, dapat menjadi umpan agar kalong tidak langsung menyerang pohon kelengkeng. 

5. Kerja Sama dengan Pemangku Kepentingan

Pemerintah dan lembaga penelitian dapat membantu petani melalui program pelatihan dan penelitian terkait pengendalian hama kalong yang efektif dan berkelanjutan. 

Keseimbangan Ekosistem dan Pengendalian Berkelanjutan 

Pengendalian hama kalong juga harus memperhatikan aspek keseimbangan ekosistem. Kalong memiliki peran penting dalam penyerbukan dan penyebaran biji di alam. Oleh karena itu, solusi pengendalian perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak mengganggu populasi kalong dan fungsi ekologis mereka.

Kesimpulan 

Ancaman hama kalong terhadap perkebunan kelengkeng memerlukan penanganan serius dan strategi pengendalian yang efektif.

Dengan menerapkan langkah-langkah preventif dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, petani kelengkeng dapat meminimalkan kerugian dan menjaga keberlanjutan produksi.

Selain itu, pendekatan yang mempertimbangkan keseimbangan ekosistem akan memastikan bahwa upaya pengendalian berjalan secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.