Berau, 8 Mei 2025 — Banjir besar kembali melanda Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, pada awal Mei 2025, menyebabkan 12.025 jiwa dari 3.993 kepala keluarga terdampak. Luapan air sungai merendam 17 kampung dan 67 RT di empat kecamatan, yakni Sambaliung, Segah, Kelay, dan Teluk Bayur.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat, menyatakan bahwa banjir kali ini merupakan yang terbesar sepanjang tahun 2025. Dibandingkan peristiwa serupa pada Maret lalu, cakupan wilayah dan jumlah warga terdampak meningkat signifikan.

“Banjir pada awal Mei ini yang terbesar dibanding banjir pada Maret lalu. Sekarang kami sedang fokus menyalurkan bantuan logistik ke wilayah-wilayah terdampak,” kata Nofian, Kamis (8/5).

Selain merendam permukiman warga, banjir juga berdampak serius pada sektor pertanian. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Berau, Junaidi, mengungkapkan bahwa sejumlah lahan pertanian mengalami kerusakan parah, terutama di Kampung Tumbit Dayak dan Kampung Pegat Bukur.

“Banjir Maret lalu merendam sekitar 10 hektare padi sawah. Sementara banjir Mei ini merusak sekitar 2 hektare tanaman jagung. Di Kampung Pegat Bukur, seluruh lahan pertanian terendam, dan belum menunjukkan tanda-tanda surut,” jelasnya.

Kerugian juga terjadi pada sektor peternakan. Berdasarkan data sementara, beberapa hewan ternak milik warga turut menjadi korban. Di Kampung Tumbit Melayu dilaporkan satu ekor sapi mati, dua ekor kambing mati di Long Lanuk, dan dua ekor sapi tenggelam di Pegat Bukur.

Junaidi menambahkan, pihaknya masih terus menghimpun data kerusakan lahan dan ternak dari seluruh wilayah terdampak untuk dilakukan pendataan lanjutan dan penanganan pasca bencana.

Bencana ini menjadi peringatan serius bagi Pemerintah Daerah Berau untuk segera meningkatkan kesiapsiagaan serta memperkuat infrastruktur pengendalian banjir, mengingat dalam kurun waktu lima bulan, wilayah ini telah dua kali dilanda banjir besar.