PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terus berkomitmen untuk mendukung Program Strategis Nasional dengan memperluas akses pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hingga saat ini, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit untuk UMKM sebesar Rp135 triliun, dengan pertumbuhan tahunan sekitar 6 persen (YoY). Bank Mandiri juga menjaga kualitas kredit agar tetap stabil seiring dengan ekspansi yang dilakukan. Upaya ini menjadi bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat ekosistem ekonomi berbasis kerakyatan serta mendukung ketahanan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Peran Bank Mandiri dalam Mendorong Ekonomi Inklusif

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, langkah ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan dan mendukung ketahanan ekonomi Indonesia. Melalui ekspansi kredit yang berkelanjutan, Bank Mandiri berusaha mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dengan meningkatkan pemberdayaan UMKM. Darmawan optimis bahwa dengan inisiatif-inisiatif yang dilakukan, Bank Mandiri dapat memainkan peran yang lebih besar dalam pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

Digitalisasi Sebagai Kunci Daya Saing

Selain fokus pada pembiayaan UMKM, Bank Mandiri juga memanfaatkan teknologi digital untuk memastikan akses keuangan yang lebih mudah bagi pelaku usaha dan masyarakat. Digitalisasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga mendukung sektor-sektor strategis seperti energi, pangan, dan pendidikan dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2028-2029. Darmawan menyatakan bahwa transformasi digital menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mendorong inovasi digital dalam memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Optimasi Pendapatan Non-Bunga

Di tengah tantangan ekonomi yang dinamis, Bank Mandiri juga mengoptimalkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) sebagai strategi diversifikasi sumber pendapatan. Sepanjang 2024, pendapatan non-bunga Bank Mandiri menunjukkan tren positif, didorong oleh peningkatan transaksi perbankan digital, layanan treasury, trade finance, serta jasa pengelolaan dana dan investasi. Pendapatan non-bunga Bank Mandiri mencapai Rp42,32 triliun pada akhir 2024, tumbuh 4,12 persen secara YoY secara konsolidasi.

Laba Bersih yang Meningkat

Sejalan dengan optimalisasi ekosistem bisnis dan penguatan strategi digital, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun pada akhir 2024, naik 1,31 persen secara YoY. Pencapaian ini menunjukkan efektivitas strategi ekspansi berbasis digital, peningkatan efisiensi operasional, serta diversifikasi sumber pendapatan yang semakin kokoh. Darmawan mengungkapkan bahwa pihaknya terus mengembangkan solusi layanan yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah kepada nasabah untuk memastikan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan dalam jangka panjang.