
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan Program Balai Ternak di Kabupaten Mojokerto sebagai langkah strategis untuk mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi mustahik di sektor peternakan. Program ini tidak hanya menyasar peningkatan populasi ternak, tetapi juga bertujuan menciptakan dampak ekonomi nyata bagi peternak dari kalangan penerima zakat.
Ternak Komunal untuk Kesejahteraan Mustahik
Ketua Baznas RI Noor Achmad menyatakan bahwa Program Balai Ternak adalah bentuk inovasi pemberdayaan yang dirancang agar mustahik tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga memperoleh keterampilan, pendampingan, dan akses ekonomi berkelanjutan. “Melalui Balai Ternak di Kabupaten Mojokerto ini, kami ingin meningkatkan populasi ternak sekaligus memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi para peternak mustahik agar dapat hidup sejahtera,” ungkapnya.
Balai Ternak Baznas Mojokerto terbagi dalam dua kelompok: Kelompok Gembala Sejahtera di Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas, dan Kelompok Tirto Mulyo di Desa Tambaksari, Kecamatan Puri. Masing-masing kelompok terdiri dari 15 peternak, sehingga total ada 30 mustahik yang terlibat langsung dalam program ini.
Program Terbukti Berkembang di 54 Lokasi
Noor Achmad menambahkan bahwa seluruh Balai Ternak yang dibentuk Baznas RI—sebanyak 54 lokasi di berbagai daerah—tidak pernah mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan setiap program selalu didampingi secara intensif, mulai dari pelatihan teknis, manajemen keuangan, hingga pemasaran hasil ternak.
“Harapan kami, Balai Ternak Mojokerto ini bisa berkembang pesat dan menjadi solusi pengentasan kemiskinan di masyarakat setempat,” ujarnya.
Kolaborasi Daerah untuk Inovasi Sosial
Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra menyambut baik kehadiran program ini dan mengapresiasi Baznas RI atas kontribusi nyatanya dalam pembangunan ekonomi daerah. Ia mendorong semua pihak, baik pemerintah daerah, swasta, maupun masyarakat, untuk turut serta mendukung dan mengembangkan Balai Ternak sebagai bagian dari gerakan bersama mengurangi angka kemiskinan.
“Ini merupakan kebanggaan sekaligus tantangan bagi kita semua untuk mengelola program ini sebaik mungkin dan menjadikannya model pemberdayaan yang sukses,” kata Bupati.
Dengan sinergi yang kuat, Program Balai Ternak Baznas di Mojokerto diharapkan menjadi motor penggerak perubahan sosial berbasis ekonomi umat, serta contoh sukses zakat yang produktif dan berkelanjutan.