
Jakarta, 21 Oktober 2024 – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memainkan peran penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia, khususnya di sektor kelapa sawit. Lembaga ini fokus pada sejumlah program strategis seperti pengembangan biodiesel, peremajaan sawit rakyat (PSR), dan inovasi teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan produktivitas industri sawit Indonesia.
Program BPDPKS berperan besar dalam mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca dan pencapaian target net zero emission. Selain itu, inisiatif ini membuka lapangan kerja baru, memperkuat posisi sawit di pasar ekspor, dan meningkatkan penerimaan negara.
Peremajaan Sawit Rakyat dan Dampaknya
BPDPKS mendorong Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk membantu petani meningkatkan produktivitas tanpa membuka lahan baru. Inisiatif ini tidak hanya membantu petani sawit menghasilkan tandan buah segar (TBS) berkualitas tinggi, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian hutan dan pengurangan emisi.
Contoh keberhasilan terlihat di Kalimantan, di mana PSR membantu meningkatkan hasil kebun rakyat dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Pengembangan Biodiesel untuk Diversifikasi Energi
Melalui program mandatori biodiesel, BPDPKS mendorong pemanfaatan energi terbarukan dengan meningkatkan kandungan biodiesel hingga 30% dalam bahan bakar solar. Hal ini berperan penting dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon, dan memperkuat ketahanan energi nasional.
Mendorong Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan
BPDPKS aktif mempromosikan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) untuk memastikan bahwa produk sawit Indonesia memenuhi standar keberlanjutan internasional. Dengan mendorong penerapan sertifikasi, BPDPKS membantu meningkatkan nilai jual produk sawit dan memperluas akses ke pasar global yang memiliki regulasi ketat.
“Sertifikasi RSPO tidak hanya memastikan keberlanjutan lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi petani dan perusahaan,” ungkap perwakilan BPDPKS.
Penguatan Riset dan Inovasi Teknologi
BPDPKS juga fokus pada penelitian dan pengembangan teknologi untuk menghadapi tantangan dalam industri sawit, seperti fluktuasi harga dan isu keberlanjutan. Melalui pelatihan dan pendampingan, petani dapat menghasilkan produk dengan kualitas lebih tinggi dan mendapatkan harga lebih baik. Teknologi seperti sistem informasi geografis (SIG) dan mekanisasi pertanian turut diadopsi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Tantangan dan Komitmen ke Depan
Industri kelapa sawit masih menghadapi tantangan besar, termasuk kampanye negatif, hambatan perdagangan internasional, dan isu lingkungan. Untuk mengatasi ini, BPDPKS berkomitmen memperkuat kemitraan dengan berbagai pihak dan meningkatkan transparansi tata kelola perusahaan.
Melalui upaya berkelanjutan ini, BPDPKS tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi tetapi juga pada pembangunan berkelanjutan dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Dengan dukungan BPDPKS, industri kelapa sawit Indonesia diharapkan dapat semakin berdaya saing di pasar global dan menjadi motor penggerak ekonomi nasional yang lebih ramah lingkungan dan inklusif.
Bissmillah ….Semoga dibawah kepemimpinan Pak Prabowo segala aspek kehidupan LBH mantap secara umum (Ipoleksosbudhankam)