Gandum merupakan salah satu komoditas pangan penting di dunia yang menjadi bahan utama berbagai produk seperti roti, pasta, dan sereal. Meskipun di Indonesia gandum belum menjadi tanaman pokok, minat untuk membudidayakan tanaman ini semakin meningkat karena permintaan pasar yang tinggi dan peluang bisnis yang menjanjikan.

Menanam gandum sebenarnya tidak terlalu sulit, asalkan dilakukan dengan teknik yang tepat dan memperhatikan kondisi lingkungan. Berikut ini adalah panduan lengkap cara menanam gandum dari awal hingga panen.


1. Persiapan Lahan Tanam

Tanah yang cocok untuk menanam gandum adalah tanah lempung berpasir dengan pH netral (6–7), gembur, dan memiliki drainase yang baik. Gandum tidak menyukai tanah tergenang air.

Langkah-langkah:

  • Bersihkan lahan dari gulma dan sisa tanaman sebelumnya.
  • Cangkul atau bajak tanah sedalam 20–30 cm.
  • Biarkan tanah selama 7 hari agar aerasi meningkat.
  • Berikan pupuk dasar seperti kompos atau pupuk kandang.

2. Pemilihan Benih Gandum Unggul

Pilih benih gandum yang berkualitas, tahan penyakit, dan sesuai dengan iklim di daerah tempat tanam. Benih dapat dibeli dari toko pertanian terpercaya atau lembaga riset pertanian.

Tips memilih benih:

  • Pilih benih yang sudah disertifikasi.
  • Rendam benih dalam air selama 6–8 jam untuk mempercepat proses perkecambahan.
  • Tiriskan dan diamkan selama 1 malam sebelum ditanam.

3. Waktu Tanam yang Tepat

Waktu tanam yang ideal untuk gandum adalah saat musim kemarau atau awal musim hujan, tergantung daerah. Gandum membutuhkan sinar matahari penuh, suhu optimal 15–25°C, dan kelembaban sedang.


4. Teknik Penanaman Gandum

Cara menanam:

  • Buat alur tanam dengan kedalaman sekitar 3–5 cm.
  • Jarak tanam antar baris sekitar 20 cm.
  • Taburkan benih secara merata, lalu tutup dengan tanah tipis.
  • Siram dengan air secukupnya untuk menjaga kelembaban tanah.

5. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Gandum

Penyiraman:
Lakukan penyiraman secara rutin, terutama pada awal pertumbuhan dan saat tanaman mulai berbunga.

Penyiangan:
Bersihkan gulma secara berkala agar tidak mengganggu pertumbuhan gandum.

Pemupukan:
Berikan pupuk tambahan saat tanaman berumur 3 dan 6 minggu, seperti urea atau NPK sesuai dosis anjuran.

Pengendalian hama dan penyakit:
Waspadai hama seperti ulat daun dan kutu daun. Gunakan pestisida alami atau organik bila diperlukan.


6. Masa Panen Gandum

Gandum biasanya bisa dipanen dalam waktu 3–4 bulan setelah tanam, tergantung varietas dan kondisi lingkungan.

Ciri-ciri gandum siap panen:

  • Daun mulai menguning dan kering.
  • Biji gandum keras dan kering saat ditekan.
  • Batang mulai rebah (tumbang secara alami).

Cara panen:

  • Potong bagian atas tanaman yang berisi bulir.
  • Jemur selama 3–5 hari di bawah sinar matahari.
  • Lakukan proses perontokan untuk memisahkan biji dari bulirnya.

7. Penyimpanan Hasil Panen

Setelah dipisahkan, biji gandum dikeringkan lagi hingga kadar air di bawah 12% agar tahan lama. Simpan dalam wadah tertutup dan tempat yang kering agar tidak ditumbuhi jamur.


Kesimpulan

Menanam gandum membutuhkan ketelatenan dalam menyiapkan lahan, memilih benih, dan merawat tanaman hingga panen. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, siapa pun bisa mencoba budidaya gandum, bahkan dalam skala kecil di lahan pekarangan atau kebun rumah.

Selain bermanfaat secara ekonomi, menanam gandum juga bisa menjadi alternatif usaha pertanian modern yang ramah lingkungan dan mendukung ketahanan pangan lokal.