
Merica atau lada (Piper nigrum) merupakan salah satu komoditas rempah unggulan Indonesia yang memiliki nilai jual tinggi di pasar lokal maupun internasional. Tanaman ini menghasilkan buah berupa butiran kecil yang digunakan sebagai bumbu dapur dan juga memiliki khasiat untuk kesehatan. Bagi Anda yang tertarik membudidayakan merica, berikut panduan lengkap cara menanam merica agar tumbuh subur dan cepat panen.
1. Memilih Jenis Merica yang Akan Ditanam
Ada dua jenis utama merica yang biasa dibudidayakan di Indonesia: merica hitam dan merica putih. Perbedaannya terletak pada cara pengolahan buah setelah panen. Merica hitam dihasilkan dari buah yang masih muda dan dikeringkan langsung, sementara merica putih berasal dari buah matang yang direndam dan dikupas kulitnya.
Pilih varietas unggul dari tanaman merica yang tahan penyakit dan memiliki produktivitas tinggi, seperti varietas Natar 1 atau Petaling 1.
2. Menyiapkan Bibit Merica
Bibit merica bisa diperoleh melalui metode stek batang, karena lebih cepat tumbuh dan berbuah dibanding biji. Pilih batang tanaman induk yang sehat, bebas hama, dan berumur minimal 2 tahun.
Potong batang sepanjang 20–25 cm, lalu tanam di polybag atau bedengan dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang. Simpan bibit di tempat teduh selama 2–3 bulan hingga akar dan tunas tumbuh kuat sebelum dipindahkan ke lahan.
3. Persiapan Lahan Tanam
Merica tumbuh baik di daerah tropis dengan ketinggian 300–800 mdpl, curah hujan 2.000–3.000 mm/tahun, dan suhu rata-rata 25–32°C. Tanaman ini menyukai tanah lempung berpasir yang subur, gembur, dan memiliki drainase baik.
Bersihkan lahan dari gulma dan buat lubang tanam dengan ukuran 40x40x40 cm dan jarak tanam sekitar 2–2,5 meter antar tanaman. Tambahkan pupuk kandang ke dalam lubang dan diamkan selama 1–2 minggu sebelum penanaman.
4. Penanaman dan Pemasangan Tiang Panjat
Merica merupakan tanaman merambat, sehingga memerlukan tiang atau pohon panjat sebagai penopang. Gunakan tiang panjat dari kayu hidup seperti dadap atau gamal, atau tiang mati dari bambu atau beton.
Tanam bibit merica di sebelah tiang panjat, lalu ikat batangnya ke tiang agar bisa merambat ke atas. Lakukan penanaman saat musim hujan agar tanaman tidak kekurangan air.
5. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Merica
Agar tanaman merica tumbuh optimal dan cepat berbuah, lakukan perawatan secara rutin, seperti:
- Penyiraman: Lakukan secara teratur, terutama di musim kemarau.
- Penyiangan: Bersihkan gulma di sekitar tanaman agar tidak mengganggu pertumbuhan.
- Pemupukan: Berikan pupuk kandang setiap 3 bulan sekali dan pupuk NPK setiap 6 bulan untuk menunjang pertumbuhan dan pembungaan.
- Pemangkasan: Pangkas cabang liar atau tunas yang tumbuh tidak beraturan untuk merangsang pertumbuhan tunas produktif.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman merica antara lain kutu daun, ulat, dan penyakit busuk akar. Gunakan pestisida organik atau kimia sesuai dosis anjuran jika serangan sudah parah. Lakukan rotasi tanaman dan jaga kebersihan lahan untuk mencegah serangan penyakit.
7. Masa Panen Merica
Tanaman merica mulai berbuah setelah berumur 2,5–3 tahun. Panen pertama bisa dilakukan saat buah merica sudah mulai matang dengan warna hijau tua hingga kuning kemerahan.
Untuk menghasilkan merica hitam, buah langsung dijemur setelah dipanen. Sedangkan untuk merica putih, buah direndam selama beberapa hari, kemudian dikupas dan dikeringkan.
Kesimpulan
Menanam merica memerlukan kesabaran dan perawatan rutin, tetapi hasilnya sangat menguntungkan karena permintaan pasar yang terus meningkat. Dengan memilih bibit yang tepat, mempersiapkan lahan dengan baik, serta memberikan perawatan secara konsisten, Anda bisa memperoleh hasil panen merica yang melimpah dan berkualitas tinggi. Budidaya merica sangat cocok sebagai usaha jangka panjang yang berpotensi besar di pasar lokal maupun ekspor.