Sukun adalah tanaman tropis yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sumber pangan alternatif. Selain mudah dibudidayakan, sukun juga memiliki nilai ekonomi tinggi karena dapat diolah menjadi berbagai makanan lezat. Bagi Anda yang ingin mencoba menanam sukun di halaman rumah atau lahan pertanian, berikut panduan lengkap cara menanam sukun dari awal hingga panen.

Kenali Karakteristik Tanaman Sukun

Sebelum mulai menanam, penting untuk memahami karakteristik tanaman sukun. Sukun (Artocarpus altilis) termasuk dalam keluarga Moraceae, satu keluarga dengan nangka dan cempedak. Tanaman ini dapat tumbuh hingga setinggi 15–20 meter, memiliki daun lebar menjari, dan menghasilkan buah bulat besar yang berdaging empuk saat matang. Sukun menyukai iklim tropis dengan curah hujan tinggi dan tanah subur yang kaya bahan organik.

Syarat Tumbuh Tanaman Sukun

Untuk mendapatkan hasil optimal, sukun membutuhkan kondisi tumbuh sebagai berikut:

  • Iklim tropis lembap dengan suhu 22–32°C
  • Ketinggian maksimal 1000 mdpl
  • Tanah lempung berpasir dengan pH 6–7
  • Drainase baik dan tidak tergenang air
  • Cahaya matahari langsung minimal 6 jam per hari

Persiapan Bibit Sukun

Bibit sukun bisa didapatkan dari dua metode, yaitu:

  1. Cangkok atau okulasi: Cocok untuk mempercepat masa berbuah. Bibit hasil okulasi bisa berbuah dalam 3–4 tahun.
  2. Biji atau anakan akar: Umumnya digunakan untuk jenis sukun berbiji, tapi masa panennya lebih lama (5–7 tahun).

Pastikan bibit berasal dari pohon induk yang sehat dan produktif. Pilih bibit dengan tinggi minimal 50 cm, batang kokoh, dan daun hijau segar.

Langkah-Langkah Menanam Sukun

  1. Pengolahan Lahan
    Bersihkan lahan dari gulma dan sampah. Gemburkan tanah sedalam 30–50 cm dan diamkan selama 1–2 minggu. Buat lubang tanam berukuran 60x60x60 cm.
  2. Pemberian Pupuk Dasar
    Campurkan tanah galian dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10–15 kg per lubang. Tambahkan kapur dolomit jika pH tanah terlalu asam.
  3. Penanaman Bibit
    Masukkan bibit ke dalam lubang tanam secara hati-hati agar akar tidak rusak. Timbun kembali dengan tanah yang telah dicampur pupuk. Padatkan tanah dan siram secukupnya.
  4. Jarak Tanam
    Jika menanam lebih dari satu pohon, beri jarak tanam minimal 7–10 meter antar pohon agar pertumbuhan optimal.

Perawatan Tanaman Sukun

  1. Penyiraman
    Siram tanaman secara rutin, terutama saat musim kemarau. Hindari penyiraman berlebihan agar akar tidak busuk.
  2. Pemupukan Lanjutan
    Berikan pupuk NPK (15-15-15) setiap 3 bulan sekali. Tambahkan pupuk organik setahun sekali untuk menjaga kesuburan tanah.
  3. Penyiangan dan Pemangkasan
    Bersihkan gulma secara berkala. Pangkas ranting yang tidak produktif untuk menjaga sirkulasi udara dan cahaya matahari.
  4. Pengendalian Hama dan Penyakit
    Sukun rentan terhadap ulat daun, kutu putih, dan jamur. Gunakan pestisida alami seperti air rendaman bawang putih atau semprotkan larutan neem oil jika diperlukan.

Masa Berbuah dan Panen

Sukun mulai berbuah pada usia 3–5 tahun tergantung jenis bibit dan perawatan. Buah sukun siap dipanen saat ukurannya maksimal, kulitnya mulai menguning, dan mengeluarkan aroma khas. Potong buah dengan alat tajam dan hindari luka pada batang agar tidak merusak pertumbuhan berikutnya.

Tips Tambahan:

  • Jangan tanam sukun terlalu dekat dengan bangunan karena akarnya bisa menyebar luas dan merusak pondasi.
  • Buah sukun cepat matang setelah dipetik, jadi sebaiknya segera diolah atau dijual.
  • Untuk menambah nilai ekonomi, Anda bisa mengolah hasil panen menjadi keripik, tepung sukun, atau getuk sukun.

Kesimpulan

Menanam sukun tidaklah sulit jika Anda memahami cara dan tekniknya. Dengan memilih bibit berkualitas, merawat tanaman dengan baik, dan memperhatikan waktu panen, Anda bisa mendapatkan hasil maksimal baik untuk konsumsi sendiri maupun tujuan komersial. Sukun bukan hanya tanaman pangan alternatif, tetapi juga peluang usaha yang menjanjikan di tengah tren pangan lokal yang semakin diminati.