
Ubi adalah salah satu tanaman umbi-umbian yang memiliki nilai gizi tinggi dan permintaan pasar yang stabil. Tanaman ini mudah dibudidayakan, tahan terhadap berbagai kondisi cuaca, serta memiliki masa tanam yang relatif singkat. Oleh karena itu, menanam ubi bisa menjadi pilihan tepat bagi petani pemula maupun pelaku agribisnis yang ingin hasil cepat dan menguntungkan.
Jenis-Jenis Ubi yang Populer untuk Ditanam
Sebelum menanam, penting untuk mengetahui jenis-jenis ubi yang sering dibudidayakan agar sesuai dengan tujuan pasar atau kebutuhan pribadi:
- Ubi Jalar (Ipomoea batatas): Memiliki kulit dan daging umbi beragam warna seperti ungu, oranye, dan putih. Rasanya manis dan cocok untuk berbagai olahan makanan.
- Ubi Kayu / Singkong (Manihot esculenta): Digunakan sebagai bahan pangan pokok dan industri tepung tapioka.
- Ubi Talas: Memiliki tekstur kenyal dan sering digunakan dalam kue atau makanan khas tradisional.
Artikel ini akan lebih fokus pada cara menanam ubi jalar, karena jenis ini paling umum dibudidayakan secara komersial dan rumahan.
Langkah-Langkah Menanam Ubi Jalar
- Persiapan Lahan
Pilih lahan yang gembur, terkena sinar matahari penuh, dan memiliki drainase baik. Ubi jalar tumbuh optimal di tanah lempung berpasir dengan pH 5,5–6,5. Gemburkan tanah sedalam 30 cm dan buat bedengan selebar 1 meter dengan tinggi 30–40 cm. - Pemilihan dan Penyemaian Bibit
Gunakan stek batang tanaman ubi jalar yang sehat dan bebas dari hama. Potong batang sepanjang 20–25 cm dengan 4–6 ruas daun. Diamkan selama 1–2 hari agar bagian potongan mengering sebelum ditanam, guna mencegah pembusukan. - Penanaman Stek
Tancapkan stek ke dalam tanah miring atau tegak dengan posisi 2/3 bagian tertanam. Jarak tanam ideal adalah 30–40 cm antar tanaman dan 80–100 cm antar baris. Penanaman sebaiknya dilakukan saat awal musim hujan untuk menghindari kekeringan. - Penyiraman dan Perawatan Rutin
Ubi jalar tidak memerlukan penyiraman terlalu sering. Cukup 2–3 kali seminggu pada minggu awal setelah tanam. Setelah itu, akar dan batang akan tumbuh kuat dan mampu mencari air sendiri. Bersihkan gulma dan lakukan pemupukan organik secara berkala untuk mendukung pertumbuhan umbi. - Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang sering menyerang ubi adalah ulat daun dan kumbang penggerek batang. Gunakan insektisida nabati seperti larutan bawang putih atau daun mimba. Hindari penggunaan pestisida kimia berlebihan karena dapat merusak tanah dan hasil panen. - Pemangkasan Daun Berlebih
Lakukan pemangkasan pada daun yang terlalu rimbun agar energi tanaman fokus ke pembesaran umbi. Jangan memangkas terlalu banyak karena daun tetap dibutuhkan untuk fotosintesis. - Panen Ubi Jalar
Ubi jalar dapat dipanen setelah berumur 3,5 hingga 4,5 bulan tergantung varietas dan kondisi lahan. Ciri ubi siap panen antara lain: daun mulai menguning, tanah sekitar akar retak, dan umbi terasa padat jika diraba. Gunakan alat cangkul atau garpu tanah dengan hati-hati agar umbi tidak rusak.
Tips Tambahan agar Hasil Ubi Maksimal
- Gunakan kompos atau pupuk kandang matang untuk memperkaya unsur hara tanah.
- Hindari penanaman di tempat yang sama terus-menerus (rotasi tanaman) agar tidak terjadi penurunan kesuburan tanah.
- Simpan ubi hasil panen di tempat kering dan teduh agar tahan lama dan tidak cepat membusuk.
Kesimpulan
Menanam ubi jalar adalah kegiatan yang sederhana namun bisa memberikan hasil yang sangat menguntungkan jika dilakukan dengan teknik yang benar. Dengan pemilihan bibit yang baik, perawatan optimal, serta pengendalian hama yang efektif, kamu bisa menghasilkan ubi berkualitas tinggi untuk konsumsi pribadi maupun kebutuhan pasar. Budidaya ubi juga cocok untuk dijadikan usaha pertanian rumahan karena modal kecil dan hasil cepat.