
Bengkayang – Dinas Perikanan Kabupaten Bengkayang menggelar Sosialisasi Akselerasi Produksi Perikanan melalui pengembangan zona budidaya perikanan kolaboratif di Dusun Madi, Desa Tiga Berkat, Kecamatan Lumar, kemarin. Acara ini bertujuan memaksimalkan potensi perikanan lokal guna menciptakan ekonomi inklusif bagi masyarakat.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bengkayang, Erlianus, menyampaikan bahwa Kabupaten Bengkayang memiliki sumber daya alam potensial, terutama kualitas sumber air dari kawasan hutan sekitar. “Ketersediaan air berkualitas dapat terjaga jika kita melestarikan kawasan hutan, termasuk taman nasional, cagar alam, hutan lindung, dan hutan adat,” ungkap Erlianus.
Dari sisi sumber daya manusia, data menunjukkan bahwa sebanyak 4,74% atau 1.911 dari total angkatan kerja tahun 2023 di Kabupaten Bengkayang bekerja di sektor perikanan, dengan 838 orang terlibat langsung dalam budidaya perikanan. Meskipun demikian, budidaya perikanan belum menjadi sumber pendapatan utama, dan masih banyak yang menganggapnya sebagai usaha sampingan.
Pemerintah setempat telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan produksi perikanan, seperti pembangunan dan rehabilitasi kolam, penyediaan kolam bioflok, pembangunan Balai Benih Ikan (BBI), dan pembentukan Unit Pembenihan Rakyat (UPR). Namun, kendala seperti pengelolaan sumber daya alam yang belum optimal dan rendahnya kesadaran lingkungan masih menjadi hambatan utama. “Kontribusi sektor perikanan terhadap ekonomi daerah masih rendah karena pengelolaan potensi air yang belum optimal,” kata Erlianus.
Dalam sosialisasi ini, masyarakat diberi pemahaman tentang pentingnya zona budidaya perikanan kolaboratif dan cara pelaksanaannya. Erlianus menekankan bahwa kolaborasi berbagai pihak diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara inklusif melalui perikanan.
Dedianto, salah satu warga Desa Tiga Berkat yang turut serta dalam sosialisasi, menyambut baik program ini. “Saya sangat mendukung program ini, namun berharap ada keberlanjutan yang jelas dan pemahaman mendalam bagi masyarakat tingkat bawah. Kami siap berkolaborasi demi kesuksesan program ini,” ujarnya.
Sosialisasi ini dihadiri oleh 50 peserta dari Dusun Riam Pelayo dan Dusun Madi, yang terdiri dari anggota kelompok pembudidaya ikan dan pelaku usaha perikanan di Kecamatan Lumar dan Sungai Betung. Pemerintah Kabupaten Bengkayang berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam mengoptimalkan potensi perikanan serta mendorong ekonomi inklusif di daerah. Suarapontianak.