Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Berau mencatat pencapaian ekspor ikan kerapu yang tetap stabil meskipun mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, total ekspor kerapu mencapai 133 ton melalui 12 kali pengiriman ke pasar utama Hong Kong, dibandingkan 143 ton pada 2023.
Sejarah dan Tren Ekspor Kerapu Berau
Ekspor ikan kerapu dari Berau telah berlangsung sejak 2021, dengan tren sebagai berikut:
- 2021: 90 ton (9 pengiriman)
- 2022: 88 ton (10 pengiriman)
- 2023: 143 ton (12 pengiriman)
- 2024: 133 ton (12 pengiriman)
Pada awal 2025, Diskan Berau telah melaksanakan pengiriman perdana sebesar 10 ton, menunjukkan komitmen keberlanjutan ekspor di tengah meningkatnya permintaan pasar.
Proses Ekspor yang Ketat
Ekspor ikan kerapu dilakukan melalui jalur laut dengan kapal besar berkapasitas 300 GT yang berlabuh di perairan Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua. Proses ini diawasi secara ketat oleh Diskan Berau untuk memastikan:
- Kapal dalam keadaan kosong saat tiba.
- Pemeriksaan dokumen resmi sebelum kerapu diambil dari keramba di Maratua.
- Verifikasi dokumen kembali sebelum kapal kembali ke negara tujuan.
Pulau Maratua berfungsi sebagai pusat penampungan ikan kerapu dari beberapa wilayah lain, seperti Balikukup, Tanjung Batu, dan Pulau Derawan.
Jenis Kerapu dan Nilai Pasar
Lima jenis kerapu yang diekspor ke Hong Kong meliputi:
- Kerapu Sunu
- Kerapu Macan
- Kerapu Lengkung
- Kerapu Tiger
- Kerapu Cantang (hasil budidaya)
Budidaya kerapu cantang memerlukan waktu 1 tahun untuk mencapai berat minimal 1 kilogram per ekor. Namun, harga jual kerapu cantang lebih rendah, yakni sekitar Rp 100 ribu/kg, dibandingkan jenis lain yang bisa mencapai Rp 300 ribu/kg.
Pengembangan Budidaya Kerapu
Karena semakin terbatasnya hasil tangkapan alam, Diskan Berau fokus meningkatkan produksi kerapu budidaya, khususnya jenis cantang. Upaya ini mencakup:
- Kolaborasi dengan Pemprov Kaltim untuk memberikan bantuan bibit dan pakan. Pada 2025, tiga kelompok budidaya di Maratua akan menerima 3.000 bibit kerapu cantang per kelompok.
- Pengembangan delapan kelompok budidaya kerapu di Maratua, ditambah para pengusaha mandiri yang aktif dalam sektor ini.
Bibit yang diterima diperkirakan akan tumbuh menjadi kerapu dengan berat 1-2 kg dalam waktu satu tahun, siap untuk diekspor.
Komoditas Lain yang Diekspor
Selain ikan kerapu, Berau juga mengekspor hasil laut lainnya, termasuk:
- Udang Windu
- Udang Laut
- Ikan Layur
- Ikan Sidat
Namun, komoditas ini biasanya dikirim melalui pelabuhan besar di Balikpapan, Tarakan, atau Surabaya.
Manfaat Ekspor bagi Nelayan
Sekretaris Diskan Berau, Yunda Zuliarsih, menegaskan bahwa ekspor ini memberikan manfaat besar bagi nelayan, karena harga jual produk menjadi lebih kompetitif di pasar internasional.
“Kalau tidak ada ekspor, nelayan bingung mau jual ke mana. Ikan kita sebenarnya bisa mahal kalau dijual ke luar negeri,” ungkap Yunda.
Harapan dan Tantangan
Diskan Berau berharap ekspor ikan kerapu dapat ditingkatkan menjadi dua kali pengiriman per bulan, mengingat tingginya permintaan dari Hong Kong. Upaya ini diharapkan tidak hanya memperkuat perekonomian lokal tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir di Berau.