
Malam ini, akan diadakan pertemuan penting dalam bentuk Zoom meeting yang melibatkan calon pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Peduli Tani dan Nelayan (GPTN) Provinsi Jawa Tengah. Acara ini merupakan langkah strategis dalam pembentukan kepengurusan GPTN di berbagai provinsi, dimulai dari Jawa Tengah. Diskusi virtual ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum GPTN, Harmanto, dan akan menjadi momen krusial bagi pengembangan sektor pertanian, kelautan, perikanan, kehutanan, hingga pelaku UMKM di wilayah tersebut.
Dengan agenda utama membahas pembentukan kepengurusan DPD Jawa Tengah, pertemuan ini diharapkan dapat mengakselerasi program-program GPTN di tingkat daerah yang secara langsung akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani, nelayan, dan pelaku usaha lokal. Setelah sukses di Jawa Tengah, pembentukan kepengurusan akan dilanjutkan di provinsi-provinsi lainnya di seluruh Indonesia, menandai ekspansi besar-besaran GPTN secara nasional.
Dalam pertemuan ini, Harmanto selaku Ketua Umum GPTN, akan memaparkan rencana strategis terkait pembentukan DPD di Jawa Tengah. Beliau menegaskan bahwa kepengurusan di daerah akan berperan penting dalam menjawab tantangan yang dihadapi sektor pertanian, perikanan, dan industri UMKM. Kepengurusan yang solid dan terstruktur akan mampu mendorong percepatan pembangunan di bidang-bidang tersebut.
“Kami sangat optimis, dengan dibentuknya DPD GPTN di Jawa Tengah, kita dapat memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan petani, nelayan, dan pelaku UMKM. Jawa Tengah memiliki potensi luar biasa di sektor agrikultur, perikanan, kehutanan, dan industri kreatif lokal yang harus kita dorong bersama,” ujar Harmanto. “Pembentukan kepengurusan ini juga merupakan bagian dari komitmen kami dalam mewujudkan visi GPTN, yaitu menguatkan sektor pertanian dan kelautan sebagai pilar ekonomi bangsa.”
Dalam kesempatan tersebut, para calon pengurus DPD juga akan mempresentasikan rencana kerja mereka untuk meningkatkan kapasitas petani, nelayan, serta pelaku UMKM di Jawa Tengah. Program-program unggulan seperti peningkatan literasi keuangan, akses terhadap teknologi pertanian dan perikanan modern, serta strategi pemasaran produk lokal berbasis digital menjadi topik utama yang akan dibahas dalam pertemuan ini.
Salah satu sorotan dari pertemuan malam ini adalah pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam menjalankan misi GPTN. Harmanto menegaskan bahwa selain memperkuat petani dan nelayan di level akar rumput, DPD GPTN Jawa Tengah diharapkan mampu menjadi penghubung antara pemerintah, sektor swasta, dan para pelaku usaha. Dengan memperluas jaringan kerja sama, GPTN bertujuan untuk membuka akses yang lebih luas ke pasar, teknologi, serta pembiayaan bagi petani dan nelayan.
“Jawa Tengah memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat besar, dan ini harus dikelola dengan cara yang lebih modern dan inovatif. Teknologi digital bisa menjadi kunci dalam mempercepat peningkatan produktivitas serta memperluas pasar bagi hasil pertanian dan perikanan lokal. GPTN hadir sebagai jembatan antara para petani, nelayan, dan teknologi digital,” kata Harmanto.
Selain itu, integrasi digital melalui platform GPTN juga akan dibahas dalam pertemuan ini. Aplikasi digital GPTN yang sedang dikembangkan akan mempermudah akses petani dan nelayan ke pasar nasional maupun internasional. Platform ini juga akan mendukung peningkatan literasi finansial dan manajemen usaha bagi para pelaku UMKM di Jawa Tengah.
Pembentukan DPD GPTN di Jawa Tengah bukan hanya bertujuan untuk memberikan solusi jangka pendek. Harmanto menekankan bahwa ini adalah langkah berkelanjutan yang dirancang untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah dalam jangka panjang. Dengan adanya dukungan dari kepengurusan daerah, diharapkan tercipta ekosistem industri pertanian dan perikanan yang lebih mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan.
“Kita ingin memastikan bahwa para petani, nelayan, dan pelaku UMKM di Jawa Tengah mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk terus berkembang. Dengan adanya DPD GPTN, kita akan lebih mudah mengimplementasikan program-program yang berorientasi pada keberlanjutan dan kemandirian,” jelas Harmanto.
Selain itu, pembentukan DPD juga akan menjadi wadah bagi para petani dan nelayan untuk meningkatkan keterampilan mereka melalui pelatihan yang terstruktur dan pendampingan berkelanjutan. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian serta perikanan di Jawa Tengah, yang nantinya akan berkontribusi pada perekonomian nasional.
Zoom meeting malam ini merupakan langkah awal yang sangat dinantikan oleh para pelaku sektor pertanian, perikanan, dan UMKM di Jawa Tengah. Dengan adanya dukungan dari GPTN Nasional dan kolaborasi dengan berbagai pihak, DPD GPTN Jawa Tengah diharapkan bisa menjadi motor penggerak perubahan bagi daerah ini. Program-program inovatif yang direncanakan akan membantu menciptakan peluang ekonomi baru, memperluas akses pasar, serta meningkatkan daya saing produk lokal di kancah nasional dan internasional.
Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam upaya mewujudkan visi besar GPTN untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian petani, nelayan, dan pelaku UMKM. “Kami berharap, setelah sukses di Jawa Tengah, pembentukan kepengurusan di provinsi-provinsi lain dapat segera dilakukan, sehingga GPTN dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi sektor agrikultur dan perikanan Indonesia,” ujar Harmanto.
Dengan langkah nyata ini, GPTN semakin menunjukkan komitmennya dalam membawa perubahan positif bagi masyarakat Indonesia, khususnya petani, nelayan, dan pelaku UMKM. Pertemuan malam ini diharapkan akan menjadi awal dari perubahan besar di sektor pertanian dan perikanan Jawa Tengah yang akan terus berkembang dalam jangka panjang.