
Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengakselerasi modernisasi sektor pertanian melalui distribusi dan optimalisasi penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) di berbagai wilayah Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk mencapai swasembada pangan serta meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan petani.
Alsintan sebagai Kunci Efisiensi dan Produktivitas
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa alsintan seperti traktor, rice transplanter, pompa air, hingga combine harvester telah disalurkan secara masif. “Penggunaan alsintan tidak hanya memangkas biaya tenaga kerja, tetapi juga mempercepat proses budidaya dan mengurangi kehilangan hasil pascapanen,” ujar Amran. Ia menyebut modernisasi ini sebagai pilar utama dalam mendorong efisiensi usaha tani.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa optimalisasi alsintan harus disertai pelatihan dan penguatan kapasitas petani. Melalui program Brigade Pangan (BP), Kementan mendorong penerapan teknologi modern dan regenerasi petani secara berkelanjutan.
Malinau Jadi Model Inovasi Pertanian Daerah
Sebagai bagian dari lokasi Program Swasembada Pangan di Kalimantan Utara, Kabupaten Malinau menunjukkan terobosan signifikan. Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh upaya modernisasi pertanian dengan menguji coba teknologi seperti drone pertanian dan membentuk Satuan Tugas Pangan Pangan Pertanian Sehat (Satgas PESAT).
“Kami upayakan peningkatan kesejahteraan petani Malinau melalui bantuan sarana pertanian dan pemanfaatan teknologi. Kami juga membangun irigasi serta membuka lahan baru untuk mendukung program Kementan,” ujar Wempi.
Baru-baru ini, Dinas Pertanian Malinau membuka rekrutmen Satgas PESAT untuk 200 warga lokal. Program ini merupakan salah satu dari lima program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Malinau yang fokus pada peningkatan kualitas hidup petani, pemberdayaan potensi lokal, serta penguatan sistem distribusi pangan.
Pelatihan Alsintan untuk Tingkatkan Kompetensi Brigade Pangan
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melatih Brigade Pangan di Kabupaten Malinau. Saat ini, terdapat tujuh Brigade Pangan tersebar di empat kecamatan, dengan total luas lahan operasional mencapai lebih dari 1.000 hektar.
“Pelatihan mencakup pengenalan, pengoperasian, dan perawatan alsintan seperti traktor roda dua dan roda empat. Ini penting untuk memastikan Brigade Pangan dapat mengelola usaha tani secara modern dan berdaya saing,” jelas Inneke.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat, Kementan optimistis modernisasi pertanian melalui distribusi alsintan dan penguatan SDM pertanian akan mempercepat tercapainya swasembada pangan nasional secara berkelanjutan.