
Eceng gondok, yang selama ini dikenal sebagai gulma perairan, ternyata memiliki potensi besar sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan. Eceng gondok mengandung bahan organik yang tinggi (78,47%) dan kaya akan unsur hara penting, seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
Penggunaan eceng gondok sebagai pupuk organik dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang seringkali menyebabkan penurunan kualitas tanah, rusaknya struktur tanah, serta pencemaran air. Berikut adalah dua cara mengolah eceng gondok menjadi pupuk organik cair (POC) dan pupuk kompos.
A. Pupuk Organik Cair (POC)
Alat dan Bahan yang Diperlukan:
- Pisau
- Ember 10 liter
- Saringan
- 2 kg eceng gondok
- 10 ml EM4 (efektif mikroorganisme)
- 20 ml molase (tetes tebu)
Cara Membuat:
- Potong eceng gondok menjadi bagian kecil.
- Campurkan eceng gondok dengan EM4 dan molase, lalu tambahkan air hingga bahan terendam. Tutup rapat wadah dengan plastik.
- Biarkan campuran tersebut selama 15-21 hari agar fermentasi berjalan optimal.
Pengaplikasian POC:
- Campurkan 20 ml pupuk POC dengan 2 liter air sebelum disiramkan ke tanaman. Aplikasi ini bisa dilakukan sekali seminggu.
B. Pupuk Kompos
Alat dan Bahan yang Diperlukan:
- Pisau
- Gembor
- Karung bekas beras
- Eceng gondok
- EM4
- Molase
- Air
Cara Membuat:
- Potong eceng gondok menjadi bagian kecil.
- Campurkan eceng gondok, EM4, molase, dan air hingga merata (jangan terlalu basah).
- Masukkan campuran ini ke dalam karung beras, kemudian biarkan selama tiga minggu agar fermentasi berlangsung.
Pengaplikasian Kompos:
- Sebelum penanaman, campurkan kompos eceng gondok dengan tanah dengan dosis sekitar 2-5 kg per meter persegi, tergantung jenis tanaman dan kebutuhan nutrisinya.
Manfaat Penggunaan Pupuk Eceng Gondok
- Meningkatkan Struktur Tanah: Pupuk eceng gondok dapat memperbaiki aktivitas mikroorganisme dalam tanah.
- Kaya Unsur Hara: Kandungan N, P, dan K dalam eceng gondok mendukung pertumbuhan tanaman.
- Mengurangi Ketergantungan Pupuk Kimia: Alternatif organik ini membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
Dengan memanfaatkan eceng gondok sebagai pupuk organik, petani dapat mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan dan menjaga ekosistem air.