Palu – Untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) telah meluncurkan Gerakan Nasional Pangan Merah Putih.

Program ini menggerakkan desa-desa di seluruh Indonesia untuk mendukung swasembada pangan serta program makan bergizi gratis (MBG), yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal secara mandiri.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa desa-desa merupakan fondasi penting untuk mencapai visi Presiden Prabowo dalam mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.

Pada acara yang dihadiri 1.500 kepala desa di Kantor Pusat Kementan, ia menyatakan, “Desa adalah ujung tombak untuk mewujudkan mimpi besar Bapak Presiden Prabowo. Ini harus kita topang dengan baik.”

Dalam mendukung program pekarangan pangan lestari, Kementan menyediakan berbagai benih sayuran, cabai, umbi-umbian, ayam dan itik petelur, serta pakan dan kandang, semuanya disertai pendampingan gratis. Kemendes dan Kepolisian turut membantu dalam pengawasan dan pendampingan guna memastikan keberhasilan program ini.

Program ini diharapkan menggerakkan ekonomi lokal desa, yang memungkinkannya menjadi mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan bergizi dari sumber daya setempat, termasuk bahan pangan untuk anak-anak.

“Dengan adanya ekonomi di desa yang bergerak, kita tidak perlu lagi mengambil dari kota atau tempat lain. Bahan bakunya cukup di sekitar dapur pangan bergizi,” ujar Mentan Amran.

Menteri Desa, Yandri Susanto, juga menyoroti potensi besar desa-desa Indonesia untuk mencapai swasembada pangan. Ia mendorong setiap desa memaksimalkan potensi khususnya, seperti desa dengan spesialisasi ikan nila, tomat, atau kacang tanah.

Mendukung inisiatif ini, Dana Desa dari Kemendes dialokasikan sebesar 20 persen untuk pengembangan ekonomi produktif sesuai dengan kearifan lokal.

Gerakan Nasional Pangan Merah Putih ini semakin diperkuat melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Kementan dan Kemendes PDT, mencakup dukungan infrastruktur pertanian, pemberdayaan masyarakat, penguatan kelembagaan ekonomi desa, serta pertukaran informasi.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengapresiasi kolaborasi ini sebagai langkah nyata dalam mencapai target swasembada pangan 2028 sesuai arahan Presiden Prabowo.

Dengan kerja sama lintas sektor ini, Indonesia optimis menuju ketahanan pangan yang mandiri dan mendukung visi “Indonesia Emas 2045.”

Tanggapan Harmanto Ketua Umum GPTN

Menurut Harmanto, Ketua Umum Gerakan Peduli Tani Nelayan (GPTN), “Peluncuran Gerakan Nasional Pangan Merah Putih oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Desa merupakan langkah nyata yang patut diapresiasi dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan.

Desa memiliki potensi besar sebagai fondasi ketahanan pangan nasional, dan program ini menunjukkan komitmen kuat untuk memberdayakan masyarakat desa sebagai ujung tombak produksi pangan.

Kami di GPTN mendukung penuh inisiatif ini, terutama upaya dalam memperkuat ekonomi lokal melalui pekarangan pangan lestari dan pendampingan yang diberikan secara langsung kepada para petani dan peternak.

Dengan adanya kolaborasi lintas sektor dan dukungan dari Dana Desa, saya yakin desa-desa di seluruh Indonesia dapat menjadi mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan bergizi.

Keberhasilan program ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam mewujudkan visi swasembada pangan yang berkelanjutan.

Kami berharap pendampingan terus ditingkatkan, pengawasan diperkuat, dan masyarakat diberikan akses penuh terhadap teknologi dan sumber daya yang diperlukan.

Dengan sinergi semua pihak, kita bisa mencapai ketahanan pangan yang kokoh dan berkontribusi pada visi besar Indonesia Emas 2045.”