
Kondisi harga pangan nasional terus berfluktuasi menjelang pertengahan Mei 2025. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) yang dirilis Bank Indonesia pada Rabu, 7 Mei 2025, sejumlah komoditas pokok mengalami perubahan harga yang signifikan. Kenaikan paling menonjol terjadi pada beras kualitas bawah, cabai merah besar, daging ayam ras, dan minyak goreng—menjadi sinyal penting bagi konsumen, pedagang, hingga pengambil kebijakan.
Beras dan Minyak Goreng Naik, Masyarakat Perlu Waspada
Harga beras kualitas bawah I naik tipis sebesar Rp 50 menjadi Rp 14.150 per kilogram. Meski tergolong kenaikan ringan, pergerakan ini tetap menjadi perhatian karena beras adalah kebutuhan pokok harian. Sebaliknya, beras kualitas medium I justru turun Rp 250 menjadi Rp 15.100 per kilogram, dan kualitas super I juga mengalami penurunan Rp 100 menjadi Rp 16.600 per kilogram.
Sementara itu, minyak goreng kembali mengalami kenaikan. Minyak goreng curah naik Rp 150 menjadi Rp 18.950 per kg, dan minyak goreng kemasan naik Rp 100 menjadi Rp 22.450 per kg. Kenaikan ini bisa berdampak langsung pada pelaku UMKM dan rumah tangga kecil yang sangat bergantung pada komoditas ini untuk keperluan memasak dan produksi makanan.
Cabai Merah Besar dan Daging Ayam Ras Ikut Terkerek
Harga cabai merah besar melonjak Rp 1.400 menjadi Rp 55.250 per kg. Ini bisa memicu kekhawatiran konsumen, mengingat cabai adalah bahan penting dalam konsumsi harian masyarakat Indonesia. Daging ayam ras juga mengalami kenaikan Rp 400 menjadi Rp 34.900 per kg, yang kemungkinan besar akan memengaruhi harga menu olahan di warung makan dan restoran.
Namun, beberapa jenis cabai mengalami penurunan harga:
- Cabai merah keriting turun Rp 450 menjadi Rp 57.800 per kg
- Cabai rawit hijau turun Rp 1.400 menjadi Rp 48.300 per kg
- Cabai rawit merah turun drastis Rp 6.700 menjadi Rp 62.400 per kg
Fluktuasi harga ini menandakan ketidakseimbangan pasokan antar jenis cabai yang bisa berdampak pada stabilitas harga pangan musiman.
Kabar Baik: Bawang, Telur, dan Daging Sapi Turun
Di tengah lonjakan harga pada sejumlah komoditas, ada juga kabar baik. Harga bawang merah turun cukup signifikan Rp 2.100 menjadi Rp 44.000 per kg, dan bawang putih turun Rp 550 menjadi Rp 45.850 per kg—sebuah angin segar bagi ibu rumah tangga dan pedagang kuliner.
Daging sapi kualitas I juga mencatatkan penurunan Rp 450 menjadi Rp 139.650 per kg, sementara kualitas II turun lebih dalam sebesar Rp 1.500 menjadi Rp 130.400 per kg. Harga telur ayam ras juga turun Rp 300 menjadi Rp 29.800 per kg.
Gula pasir kualitas lokal turun tipis Rp 50 menjadi Rp 18.700 per kg, dan gula premium tetap stabil di Rp 19.850 per kg.
Implikasi: Perlu Langkah Mitigasi Jangka Pendek
Kenaikan pada beberapa komoditas pokok strategis menunjukkan perlunya langkah cepat dalam menjaga stabilitas harga, terutama menjelang masa-masa peningkatan permintaan seperti musim tanam atau jelang hari besar keagamaan.
Masyarakat diimbau bijak dalam berbelanja, sementara pemerintah dan stakeholder pangan perlu segera mengambil langkah mitigasi, mulai dari pengawasan distribusi, penguatan cadangan, hingga pemberdayaan produksi lokal untuk meredam gejolak harga lebih lanjut.
Fluktuasi harga adalah dinamika rutin dalam sistem pangan nasional, namun transparansi data seperti ini menjadi alat penting bagi publik untuk mengambil keputusan yang lebih cermat dalam mengelola konsumsi harian.