
Hashim Djojohadikusumo, utusan khusus presiden untuk energi dan lingkungan hidup, bersiap menghadapi tudingan bahwa proyek food estate atau lumbung pangan Indonesia merusak lingkungan dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP29) yang akan berlangsung di Baku, Azerbaijan. Presiden Prabowo Subianto menunjuk Hashim sebagai pemimpin delegasi Indonesia untuk konferensi tersebut, yang dijadwalkan pada November 2024.
Hashim mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia akan menanggapi tuduhan mengenai deforestasi terkait food estate dan menyatakan komitmennya terhadap lingkungan. Ia menegaskan bahwa proyek food estate dapat dikelola secara berkelanjutan, dengan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Ia juga akan memperkuat posisi Indonesia terkait komitmen iklim dan memperkenalkan program carbon capture sebagai upaya untuk mengurangi karbon dioksida dengan teknologi yang menyalurkan karbon ke dalam tanah.
Pada COP29, Hashim akan memimpin delegasi Indonesia yang terdiri dari sekitar 570 perwakilan dari sektor swasta, pemerintah, dan LSM. Sementara itu, Presiden Prabowo tidak dapat hadir karena jadwalnya menghadiri pertemuan G20 di Brasil dan APEC di Peru.
Hashim menegaskan bahwa Indonesia siap menunjukkan pencapaian iklim, khususnya dalam pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sesuai Dokumen Kontribusi Nasional (NDC). Indonesia berkomitmen menurunkan emisi GRK sebesar 31,89 persen secara mandiri pada 2030 dan mencapai 43,2 persen dengan dukungan internasional. Pemerintah juga menargetkan pengurangan emisi hingga 103 persen pada 2060, mencerminkan ambisi jangka panjang Indonesia dalam mencapai ketahanan iklim global.
Konferensi COP29 diadakan untuk mendukung diplomasi internasional Indonesia dalam upaya mengatasi perubahan iklim, termasuk diskusi dan solusi tentang dampak lingkungan, serta memperkuat kerja sama global di bidang iklim.