Hubungan antara Indonesia dan India kembali menjadi sorotan dunia saat Presiden Prabowo Subianto menghadiri Perayaan Hari Republik India 2025 sebagai tamu kehormatan. Momentum ini tidak hanya menjadi pengingat sejarah perjuangan kedua negara, tetapi juga menjadi landasan untuk mempererat kerja sama strategis di berbagai bidang. Di makam Mahatma Gandhi, Presiden Prabowo menulis pesan yang mencerminkan kekagumannya pada nilai-nilai Gandhi: keadilan, kebebasan, dan martabat manusia.

Inspirasi Gandhi dan Soekarno: Semangat Kemandirian

Mahatma Gandhi dikenal dengan semangat swadesi—upaya untuk memenuhi kebutuhan bangsa sendiri dan melawan dominasi asing. Semangat ini sejalan dengan konsep berdikari yang dikedepankan oleh Soekarno, terutama dalam membangun kemandirian ekonomi Indonesia. Presiden Prabowo tampaknya terinspirasi oleh nilai-nilai ini melalui kebijakan yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada impor, khususnya komoditas strategis seperti beras, gula, dan jagung.

Namun, tantangan di era globalisasi jauh lebih kompleks. Proteksionisme yang berlebihan dapat berdampak negatif pada ekonomi nasional. Oleh karena itu, pendekatan yang seimbang diperlukan, yakni melindungi industri lokal sambil tetap membuka kolaborasi internasional, termasuk dengan India.

Peluang Kolaborasi Ekonomi

India, sebagai pusat inovasi teknologi global, dan Indonesia, dengan sumber daya alam yang melimpah, memiliki peluang besar untuk saling melengkapi. Beberapa potensi kerja sama ekonomi yang dapat digali antara kedua negara meliputi:

  1. Teknologi dan Inovasi
    Transfer teknologi dari India dapat mendukung modernisasi sektor pertanian dan manufaktur di Indonesia.
  2. Energi Terbarukan
    Kolaborasi di bidang energi terbarukan, seperti pengembangan energi surya dan bioteknologi, dapat membantu kedua negara menghadapi tantangan transisi energi.
  3. Industri Pangan
    Model food estate di Indonesia dapat diperkuat dengan pengalaman India dalam modernisasi agrikultur.

Namun, prinsip kesetaraan harus menjadi landasan kerja sama ini. Alih teknologi dan investasi dari India harus memperkuat kapasitas lokal di Indonesia, bukan hanya menjadikannya pasar produk asing.

Geopolitik dan Stabilitas Kawasan

Sebagai negara strategis di kawasan Indo-Pasifik, Indonesia dan India memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas regional. Kolaborasi dalam menjaga keamanan maritim di Samudra Hindia menjadi kunci dalam menghadapi dinamika geopolitik, termasuk pengaruh besar dari China. Selain itu, kedua negara dapat memanfaatkan forum multilateral seperti ASEAN dan G20 untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang.

Koneksi Budaya yang Mengakar

Hubungan budaya antara Indonesia dan India, yang telah terjalin sejak era Hindu-Buddha, memiliki potensi besar untuk mempererat kerja sama antarwarga. Program pertukaran budaya, pendidikan, dan pariwisata dapat memperkuat hubungan rakyat kedua negara sekaligus mempererat solidaritas lintas bangsa.

Tantangan dan Masa Depan Kerjasama

Meski potensi kerja sama sangat besar, tantangan tetap ada. Ketergantungan Indonesia pada impor masih menjadi hambatan besar dalam mengembangkan kemandirian ekonomi. Di sisi lain, India perlu memastikan bahwa hubungan ini didasari prinsip saling mendukung, bukan dominasi satu pihak atas yang lain.

Prabowo dan pemerintahannya perlu memastikan bahwa semangat swadesi Gandhi dan berdikari Soekarno diterjemahkan menjadi kebijakan yang konkret dan realistis. Kolaborasi dengan India harus diarahkan untuk memberikan manfaat nyata bagi rakyat kedua negara, memperkuat daya saing industri lokal, dan menciptakan stabilitas di kawasan Asia.

Kesimpulan

Hubungan strategis antara Indonesia dan India merupakan peluang besar untuk membangun kemandirian dan keberdayaan masyarakat Asia. Dengan memadukan semangat sejarah perjuangan dan strategi modern, kedua negara dapat menciptakan tatanan dunia yang lebih adil dan mandiri. Langkah ini tidak hanya akan memperkuat posisi kedua negara di panggung global, tetapi juga memberikan inspirasi bagi negara-negara lain untuk bangkit bersama.