Melon hitam bukanlah buah yang lazim ditemukan di pasar buah Indonesia, bahkan di dunia. Namun, sebuah terobosan ilmiah dari seorang mahasiswi doktoral Universitas Brawijaya, Astrid Ika Paramitha, kini menempatkan Indonesia sebagai negara kedua setelah Prancis yang memiliki varietas melon hitam langka bernama “Noir Des Carmes”. Karya Astrid bukan hanya buah dari eksperimen laboratorium, melainkan juga kisah ketekunan, penemuan tak terduga, dan keberanian menantang batas-batas ilmu pemuliaan tanaman.

Awal Mula Penemuan: Temuan Tak Terduga dari Greenhouse Desa Permanu

Segalanya bermula dari kegiatan riset Astrid di Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Di greenhouse milik Kelompok Tani Madukismo I, ia menanam berbagai varietas melon dalam rangkaian eksperimen untuk program disertasinya. Dari deretan tanaman tersebut, perhatian Astrid tertuju pada satu buah melon yang berbeda dari yang lain: kulitnya berwarna hitam legam, nyaris seperti botol hijau tua, berbeda dari warna melon pada umumnya.

Temuan ini mendorong Astrid untuk menelusuri lebih dalam. Ia kemudian melakukan proses radiasi sinar gamma pada biji melon terpilih di Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Jakarta, sebagai bagian dari upaya pemuliaan untuk menciptakan mutasi genetik baru yang stabil dan unggul.

Sawwad Melon: Varietas Baru Berkarakter Unik

Dari hasil proses radiasi dan seleksi genetik tersebut, Astrid mengembangkan dua calon varietas baru. Salah satunya adalah melon berwarna hitam pekat yang mengilap, kemudian diberi nama “Sawwad Melon”. Nama ini diambil dari bahasa Arab sawwada yang berarti “menjadi hitam”, menggambarkan tampilan kulit buahnya yang eksotis.

Melon hitam lainnya memiliki semburat putih di kulitnya, sehingga diberi nama “Broken White”. Kedua varietas ini menunjukkan keunikan bukan hanya dari sisi tampilan, tetapi juga dari karakteristik pertanian dan rasa buahnya.

Karakter Unggul: Manis, Tahan Lama, dan Tahan Hama

Astrid menyatakan bahwa melon hasil seleksi genetiknya memiliki keunggulan agronomis yang cukup mencolok. Salah satunya adalah tingkat ketahanan terhadap hama yang tinggi—suatu kelebihan penting bagi petani agar mengurangi ketergantungan pada pestisida. Selain itu, melon ini juga memiliki masa simpan yang lebih lama dibandingkan melon pada umumnya.

Soal rasa, Sawwad Melon juga tidak mengecewakan. Tingkat kemanisannya mencapai 15 derajat Brix, yang tergolong tinggi untuk ukuran melon, serta disertai tekstur buah yang renyah dan menyegarkan. Karakter inilah yang membuatnya sangat potensial untuk dikembangkan secara komersial.

Langka dan Bersejarah: Indonesia Menjadi Negara Kedua di Dunia

Sebelum penemuan Astrid, hanya ada satu jenis melon hitam yang dikenal dunia, yakni “Noir Des Carmes” yang berasal dari Prancis. Dengan hadirnya varietas baru ini di Indonesia, Sawwad Melon menjadi simbol penting bahwa inovasi pertanian lokal mampu menghasilkan sesuatu yang bersifat global dan langka.

Astrid sendiri mengaku telah berusaha keras untuk memastikan bahwa varietas yang dikembangkannya tidak ada duanya di tempat lain. Ia bahkan telah berdiskusi dengan para ahli perlindungan varietas tanaman dan pemulia melon dari berbagai negara, namun tak menemukan jenis yang serupa dengan temuannya.

Menuju Pendaftaran Varietas dan Komersialisasi

Dengan dominasi sifat genetik yang stabil, langkah selanjutnya adalah proses pendaftaran varietas agar Sawwad Melon dan Broken White mendapat perlindungan hukum dan status resmi sebagai varietas lokal baru. Jika berhasil dikomersialisasikan secara luas, melon hitam ini berpotensi menjadi komoditas hortikultura unggulan Indonesia dengan nilai jual tinggi baik di dalam negeri maupun ekspor.

Selain potensi ekonomi, penemuan ini juga membuka jalan bagi riset lanjutan di bidang pemuliaan tanaman, terutama dalam menciptakan varietas unik dengan pendekatan bioteknologi dan radiasi yang terukur.

Melon Hitam, Cerminan Inovasi dan Ketekunan Anak Negeri

Kisah Astrid Ika Paramitha adalah bukti bahwa inovasi besar bisa lahir dari lahan sederhana dan pengamatan jeli. Dengan menggabungkan pengetahuan akademis, eksperimen ilmiah, dan intuisi pertanian, ia telah menciptakan sesuatu yang langka dan bernilai tinggi. Sawwad Melon bukan sekadar buah, tetapi simbol keberanian untuk mencoba hal baru dan bukti bahwa Indonesia mampu bersaing dalam bidang agrikultur global.