Jeruk santang, meskipun bukan buah asli Indonesia, tetap menjadi salah satu buah favorit di Tanah Air. Ukurannya yang mungil, warna kuning yang menarik, serta rasa manis yang menyegarkan membuat jeruk ini laris di pasaran. Harganya yang terjangkau juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.

Marni, seorang pedagang di Pasar Beringharjo, Jogja, menyebutkan bahwa harga satu bungkus jeruk santang hanya Rp20.000 dengan berat sekitar delapan ons. Selain itu, ia juga menjual jeruk polkan seharga sama dengan isi sembilan buah per bungkus. “Jeruk ini saya ambil langsung dari agen di Pasar Gamping,” ungkapnya, Selasa (6/1).

Di tengah persaingan ketat dalam bisnis buah-buahan, Marni mengaku mampu menjual belasan bungkus jeruk santang setiap hari. “Kalau hari-hari sepi setidaknya terjual 12 bungkus. Kalau ramai, terutama saat liburan, minimal 20 bungkus yang laku,” ujarnya.

Tidak hanya itu, variasi jeruk santang juga cukup beragam. Salah satu yang mulai diminati adalah santang madu, yang sudah mulai dibudidayakan di Indonesia. Namun, budidaya santang madu masih terbatas pada kalangan kolektor tanaman. Ukuran buahnya pun tidak jauh berbeda dengan jeruk santang biasa, di mana dalam setiap satu kilogram terdapat sekitar lima hingga enam buah santang madu.

Dengan popularitasnya yang terus meningkat, jeruk santang berhasil menarik minat konsumen, meskipun persaingan bisnis buah-buahan semakin ketat. Marni optimis permintaan akan jeruk ini akan terus meningkat, terutama dengan variasi baru seperti santang madu yang mulai dikenal di Indonesia. Espos