Jakarta, 20 Oktober 2024 – Di tengah melemahnya daya beli masyarakat, kolaborasi antara petani, nelayan, dan pelaku usaha menjadi solusi penting untuk menciptakan rantai pasok yang lebih efisien. Dengan bekerja sama, ketiga elemen ini dapat mengurangi biaya distribusi, meningkatkan nilai jual produk, dan menjaga ketersediaan barang dengan harga terjangkau bagi konsumen. 

Efisiensi Rantai Pasok melalui Kerja Sama 

Kolaborasi ini memungkinkan petani dan nelayan memasarkan produk langsung ke pelaku usaha, seperti pasar modern, restoran, atau platform e-commerce, tanpa harus bergantung pada perantara. Rantai pasok yang lebih pendek ini akan mengurangi biaya distribusi dan menekan harga produk di tingkat konsumen. Misalnya, nelayan dapat bermitra dengan restoran seafood atau pusat distribusi untuk memasok ikan segar secara konsisten, sementara petani bisa bekerja sama dengan pelaku usaha untuk menghasilkan produk olahan seperti keripik singkong atau produk beku siap saji.

Penguatan Koperasi dan Platform Digital 

Koperasi berperan penting sebagai wadah kolektif bagi petani dan nelayan untuk menghimpun modal, mengakses teknologi, dan memperluas jaringan pemasaran. Dengan membentuk koperasi, mereka dapat membeli kebutuhan produksi dalam jumlah besar dan mendapatkan harga lebih murah. Selain itu, penggunaan platform digital memungkinkan pelaku usaha untuk terhubung langsung dengan petani dan nelayan, mengurangi risiko penumpukan stok, serta mempercepat proses pengiriman barang. 

Pengolahan Produk untuk Nilai Tambah 

Melalui kolaborasi dengan industri pengolahan, petani dan nelayan dapat menghasilkan produk bernilai tambah, seperti ikan asap, sambal terasi, atau sayuran kalengan, yang memiliki masa simpan lebih lama. Produk olahan ini juga lebih diminati di pasar modern dan ekspor, memberikan peluang bagi mereka untuk tetap meraih keuntungan di tengah penurunan permintaan produk segar.

Dukungan Kebijakan dan Program Pelatihan 

Untuk memastikan keberhasilan kolaborasi ini, pemerintah perlu mendorong program pelatihan kewirausahaan dan penggunaan teknologi digital bagi petani dan nelayan. Insentif berupa akses modal dan subsidi transportasi juga diperlukan agar mereka lebih kompetitif. Pelaku usaha diharapkan turut berperan dalam memberikan pendampingan dan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk pertanian dan perikanan. 

Kolaborasi yang solid antara petani, nelayan, dan pelaku usaha bukan hanya menjaga kelangsungan bisnis mereka, tetapi juga memastikan ketersediaan produk berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Inisiatif ini menjadi langkah strategis untuk bertahan di tengah tantangan ekonomi dan mengatasi dampak penurunan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Penurunan Daya Beli Masyarakat Ancam Keberlangsungan Petani, Peternak, dan Nelayan