Fokus pada Swasembada Pangan, Ketahanan Energi, dan Pendidikan
Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menunjukkan komitmen tinggi dalam membangun ekonomi nasional dengan menekankan sektor pertanian, ketenagalistrikan, dan pendidikan. Berbagai kebijakan strategis telah diterapkan sejak awal kepemimpinan mereka, dengan tujuan menciptakan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan.

Percepatan Swasembada Pangan untuk Ketahanan Pangan Nasional
Salah satu langkah konkret yang diambil pada 100 hari pertama pemerintahan adalah percepatan swasembada pangan. Target swasembada beras pada 2025 dipandang realistis, berkat peningkatan produksi beras pada awal tahun 2025. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan, yang akan menjadi fokus kebijakan pemerintah ke depan.

Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan untuk Pemerataan Energi
Pemerintahan Prabowo-Gibran juga memberikan perhatian besar terhadap sektor ketenagalistrikan, dengan meresmikan 37 proyek ketenagalistrikan yang mencakup pembangkit, transmisi, dan gardu induk di 18 provinsi. Proyek ini bertujuan untuk memastikan pemerataan pasokan listrik dan mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah-daerah terpencil yang sebelumnya kesulitan mendapatkan akses energi yang stabil.

Mendorong Kemandirian Energi dan Industri Nasional
Dalam rangka mendukung industrialisasi dan hilirisasi, kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran berfokus pada pengolahan sumber daya alam dalam negeri. Peningkatan nilai tambah ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan menjadi prioritas, dengan dukungan terhadap sektor energi baru terbarukan (EBT) dan insentif bagi investor untuk mempercepat transisi energi.

Sekolah Rakyat untuk Meningkatkan Akses Pendidikan di Perbatasan
Pemerintahan ini juga berupaya mengatasi kesenjangan pendidikan di wilayah perbatasan dengan meluncurkan program Sekolah Rakyat. Program ini memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, khususnya di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. Sekolah ini tidak hanya menyediakan pendidikan berkualitas secara gratis, tetapi juga memperhatikan kebutuhan gizi siswa.

Kurikulum Berbasis Vokasi untuk Keterampilan Kerja
Selain itu, kurikulum berbasis vokasi juga diperkenalkan di sekolah-sekolah perbatasan, untuk memastikan lulusan memiliki keterampilan yang siap pakai di dunia kerja. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah-daerah terpencil.

Pemerataan Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan
Secara keseluruhan, langkah-langkah strategis yang diterapkan oleh pemerintah Prabowo-Gibran dalam 100 hari pertama menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing tinggi. Dengan sinergi antara sektor pangan, energi, dan pendidikan, masa depan ekonomi Indonesia yang lebih merata dan berkelanjutan semakin dekat.