
Sebuah lahan seluas 9,7 hektare di Desa Curahdukuh, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan yang sebelumnya tandus kini telah berubah menjadi ladang jagung yang subur. Transformasi ini merupakan hasil dari kolaborasi antara Polres Pasuruan Kota dengan sejumlah perusahaan dan kelompok tani dalam program pertanian yang dimulai empat bulan lalu. Sejak penanaman pertama, jagung menunjukkan pertumbuhan yang baik, dengan tinggi tanaman kini mencapai 200 sentimeter. Keberhasilan ini diharapkan mampu mendukung produksi jagung lokal dan ketahanan pangan nasional di tahun 2025.
Perjalanan Transformasi Lahan
Bhabinkamtibmas Curahdukuh Polsek Kraton, Aipda M Ali, menjelaskan bahwa sejak awal penanaman, berbagai tahapan pertumbuhan telah dipantau secara ketat. Pemilihan bibit unggul serta penerapan teknik budidaya yang tepat menjadi faktor utama dalam kesuksesan ini. Pada bulan pertama, tanaman mulai menunjukkan perkembangan daun dan batang yang sehat. Memasuki bulan kedua, tongkol jagung mulai terbentuk, menandakan bahwa pertumbuhan berlangsung optimal.
Untuk menjaga produktivitas tanaman, tim gabungan yang terdiri dari Dinas Pertanian setempat dan para ahli dari perusahaan penyedia bibit melakukan pemantauan secara berkala. Mereka memastikan tanaman tetap sehat dengan menerapkan sistem pengendalian hama berbasis pestisida ramah lingkungan serta teknologi pertanian modern. Dengan langkah ini, lahan tetap berada dalam kondisi optimal hingga mendekati masa panen.
Sinergi Berbagai Pihak
Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Siswara, menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari sinergi antara berbagai pihak, termasuk PT SIER, PT Syngenta, PT Chiel Jedang Indonesia, dan Gapoktan Desa Curahdukuh. Keikutsertaan perusahaan-perusahaan ini tidak hanya sebatas penyediaan bibit unggul, tetapi juga meliputi riset pertanian serta pendampingan bagi para petani agar dapat mengelola lahan dengan lebih efektif dan berkelanjutan.
Ia juga menekankan bahwa proyek ini bukan hanya tentang meningkatkan produksi jagung, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat. Dengan adanya pendampingan, para petani bisa memahami teknik bertani yang lebih efisien, sehingga lahan-lahan lain yang kurang termanfaatkan juga bisa diolah secara produktif di masa mendatang.
Perkiraan Panen dan Dampak bagi Petani
Berdasarkan pertumbuhan tanaman saat ini, diperkirakan hasil panen akan mencapai 58,2 ton jagung. Jumlah ini menjadi pencapaian yang signifikan mengingat kondisi lahan sebelumnya yang tidak produktif. Selain berkontribusi pada swasembada jagung, hasil panen ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani setempat, baik dari segi pendapatan maupun pengalaman bertani dengan metode yang lebih modern.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, swasta, dan petani, lahan yang sebelumnya tidak produktif dapat diubah menjadi sumber pangan yang bermanfaat. Kapolres Pasuruan Kota berharap bahwa inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memanfaatkan lahan-lahan yang belum optimal guna meningkatkan produksi pertanian nasional.