Menggali Potensi Perikanan Indonesia

Di tengah tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi oleh industri modern, sektor perikanan di Indonesia menyimpan potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja baru. Meskipun demikian, sektor ini masih kurang mendapatkan perhatian, terutama dari kalangan generasi muda, yang lebih cenderung memilih bidang lain. Sektor perikanan seharusnya dipandang sebagai pilihan karier yang menjanjikan, mengingat perannya yang strategis dalam perekonomian nasional.

Potensi Sumber Daya Perikanan

Sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor perikanan. Luasnya perairan dan keanekaragaman hayati menjadikan sektor ini sebagai salah satu penyokong utama ekonomi nasional. Perikanan tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan domestik tetapi juga berfungsi sebagai komoditas ekspor yang signifikan. Namun, sektor ini menghadapi tantangan serius yang dapat mengancam keberlanjutannya di masa depan.

Penurunan Pengelola Usaha Perikanan

Salah satu masalah yang dihadapi sektor perikanan adalah penurunan jumlah pengelola usaha perikanan. Dalam satu dekade terakhir, terjadi penurunan signifikan dalam jumlah pengelola, yang sebagian besar terdiri dari generasi tua dan terkonsentrasi di Pulau Jawa. Ketimpangan dalam pengelolaan potensi perikanan di luar Jawa menunjukkan bahwa banyak daerah belum sepenuhnya memanfaatkan potensi tersebut.

Minimnya partisipasi generasi muda dalam sektor perikanan juga menjadi tantangan. Tanpa adanya upaya serius untuk mendorong keterlibatan mereka, perkembangan sektor ini bisa terhambat. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2023, sektor perikanan menyumbang sekitar 12,53 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, menjadikannya penyumbang ketiga terbesar setelah industri pengolahan dan perdagangan.

Pertumbuhan dan Ekspor

Dalam dekade terakhir, pertumbuhan PDB sektor perikanan mencapai 65 persen, dari Rp176,15 triliun pada 2013 menjadi Rp290,58 triliun pada 2023. Meskipun terdapat penurunan nilai ekspor perikanan pada tahun 2023 menjadi USD5,6 miliar, sektor ini tetap mencatat neraca perdagangan yang surplus, dengan impor hanya sebesar USD560 juta. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan, sektor perikanan tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional.

Tantangan dan Solusi

Penurunan jumlah rumah tangga usaha perikanan menjadi perhatian serius. Menurut Sensus Pertanian 2023, terdapat penurunan sebesar 6,19 persen dari 1,98 juta rumah tangga pada 2013 menjadi 1,85 juta pada 2023. Penurunan ini dapat disebabkan oleh pergeseran skala usaha dari rumah tangga menjadi perusahaan, peningkatan produktivitas, atau penurunan minat masyarakat terhadap usaha perikanan.

Struktur demografi pengelola usaha perikanan juga perlu diperhatikan. Data menunjukkan bahwa pengelola masih didominasi oleh generasi tua dan laki-laki, sementara partisipasi perempuan dan generasi muda sangat minim. Jika tidak ada regenerasi dalam pengelolaan usaha, sektor perikanan berisiko menghadapi masalah keberlanjutan.

Mendorong Adopsi Teknologi

Rendahnya adopsi teknologi dalam usaha perikanan merupakan masalah yang mendesak. Banyak pengelola masih menggunakan metode tradisional yang membatasi produktivitas. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengambil langkah untuk mendorong adopsi teknologi modern dan memberikan pelatihan bagi generasi muda, agar mereka dapat memanfaatkan teknologi dalam usaha perikanan.

Kebijakan Regenerasi dan Pemberdayaan

Regenerasi pengelola usaha perikanan harus menjadi prioritas. Dukungan pembiayaan yang inklusif bagi nelayan dan pembudi daya ikan sangat penting. Memperluas akses terhadap kredit mikro dan asuransi usaha perikanan dapat membantu pelaku usaha mengembangkan usaha mereka dan mengurangi risiko. Program-program yang menggabungkan teknologi dan inovasi juga dapat menarik minat generasi muda untuk berpartisipasi di sektor ini.

Pemberdayaan Perempuan dan Lingkungan

Penting untuk mendorong partisipasi perempuan dalam sektor perikanan melalui program-program pemberdayaan. Dengan meningkatkan akses perempuan untuk terlibat dalam usaha perikanan, sektor ini tidak hanya berfungsi sebagai penopang ekonomi tetapi juga sebagai instrumen pemberdayaan sosial.

Keberlanjutan sektor perikanan juga sangat bergantung pada kondisi iklim usaha yang mendukung. Perlindungan terhadap lingkungan laut harus menjadi fokus utama, mengingat pengelolaan yang tidak bertanggung jawab dapat merusak ekosistem laut yang merupakan sumber daya penting bagi sektor perikanan.

Kesimpulan

Sektor perikanan Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan menjadi andalan ekonomi di masa depan. Namun, keberlanjutan sektor ini sangat bergantung pada bagaimana tantangan regenerasi pengelola usaha, adopsi teknologi, dan penciptaan iklim usaha yang mendukung diatasi. Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, Indonesia dapat menjaga dan mengembangkan potensi perikanannya, menjadikannya pilar utama pembangunan nasional yang berkelanjutan.