Perikanan adalah sektor vital dalam perekonomian Indonesia, yang tidak hanya menyangkut penyediaan pangan, tetapi juga menjadi bagian penting dari agribisnis yang berkembang pesat. Istilah “perikanan” berasal dari kata dasar “ikan” yang diberi imbuhan “pe” dan “an,” yang berarti segala kegiatan yang berkaitan dengan ikan. Dalam konteks ini, perikanan mencakup berbagai aktivitas manusia dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya hayati perairan secara optimal.

Di Indonesia, definisi formal perikanan diatur dalam UU RI No. 31 Tahun 2004 yang telah diperbarui dengan UU RI No. 45 Tahun 2009, yang mencakup kegiatan mulai dari praproduksi, produksi, hingga pengolahan dan pemasaran ikan. Sistem bisnis perikanan ini berfungsi sebagai tulang punggung agribisnis di sektor perikanan, mencakup perikanan tangkap dan budidaya perikanan. Namun, lebih dari sekadar bisnis, sektor ini juga memainkan peran penting dalam keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan nasional.

Perikanan dapat dianggap sebagai salah satu pilar utama agribisnis di Indonesia, di mana hampir setiap tahap pengelolaannya melibatkan proses bisnis yang kompleks. Mulai dari kegiatan penangkapan ikan di laut lepas, hingga budidaya ikan di perairan yang terkontrol, setiap aspek dalam rantai produksi ini menciptakan nilai tambah ekonomi yang signifikan bagi pelaku usaha.

Dalam perikanan tangkap, para nelayan menggunakan kapal dan alat tangkap canggih untuk menangkap ikan di laut. Selain itu, ada juga kegiatan pengolahan, seperti penyimpanan, pengeringan, dan pengawetan ikan, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dan daya saing produk ikan di pasar internasional. Kegiatan ini menunjukkan bahwa usaha perikanan tidak hanya sebatas menangkap atau membudidayakan ikan, tetapi juga mencakup segala proses yang menciptakan nilai tambah, mulai dari praproduksi hingga distribusi.

Selain itu, perikanan juga memainkan peran penting dalam menyediakan pangan bergizi bagi masyarakat. Ikan merupakan sumber protein yang sangat diperlukan bagi perkembangan dan kesehatan manusia. Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki keunggulan besar dalam sektor perikanan, baik di tingkat nasional maupun global. Oleh karena itu, pengelolaan yang bijak dan berkelanjutan dari sektor ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan ikan yang berkelanjutan di masa depan.

Salah satu sektor yang paling menonjol dalam perikanan di Indonesia adalah perikanan tangkap. Penangkapan ikan di perairan laut menjadi salah satu mata pencaharian utama bagi masyarakat pesisir dan telah berlangsung selama ratusan tahun. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi sumber daya laut yang sangat besar, yang menjadikannya salah satu negara penghasil ikan terbesar di dunia.

Kegiatan penangkapan ikan melibatkan berbagai alat dan teknologi, mulai dari kapal penangkap ikan hingga jaring yang dirancang untuk menangkap ikan dalam jumlah besar. Selain untuk memenuhi kebutuhan domestik, hasil dari perikanan tangkap juga banyak diekspor ke luar negeri, seperti ke Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.

Meskipun demikian, ada tantangan besar dalam menjaga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya ikan dan keberlanjutan ekosistem laut. Pengelolaan sumber daya ikan menjadi hal penting, termasuk proses pengumpulan informasi, analisis, serta penerapan regulasi yang ketat untuk memastikan bahwa penangkapan ikan dilakukan secara bijaksana dan tidak merusak lingkungan.

Selain perikanan tangkap, perikanan budidaya atau akuakultur juga menjadi sektor yang terus berkembang pesat. Perikanan budidaya melibatkan pemeliharaan, pembesaran, dan pembiakan ikan dalam lingkungan yang terkontrol, baik di kolam, tambak, maupun keramba jaring apung di laut. Ini memungkinkan para pelaku usaha untuk memanen ikan dalam jumlah besar tanpa harus bergantung pada penangkapan di alam liar.

Budidaya ikan memiliki berbagai keunggulan, salah satunya adalah kemampuannya untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat tanpa harus menguras stok ikan di alam. Di Indonesia, berbagai jenis ikan dibudidayakan, seperti ikan nila, lele, gurame, dan bandeng, yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan permintaan yang terus meningkat baik di pasar lokal maupun internasional.

Selain ikan, sektor akuakultur juga mencakup budidaya avertebrata air seperti udang, kerang, dan rumput laut. Produk-produk hasil budidaya ini tidak hanya dijual untuk konsumsi domestik, tetapi juga diekspor, menjadikannya salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap devisa negara.

Perikanan telah menjadi bagian dari sejarah manusia sejak zaman kuno, dengan salah satu contoh tertua adalah perdagangan ikan cod kering dari daerah Lofoten, Norwegia, ke Italia, Spanyol, dan Portugal. Perdagangan ikan ini dimulai pada zaman Viking lebih dari 1.000 tahun yang lalu dan hingga kini masih menjadi industri penting di Eropa Utara.

Selain di Eropa, India juga memiliki sejarah panjang dalam dunia perikanan. Pada masa kerajaan Pandyas di Tamil Nadu, perikanan mutiara di Tuticorin menjadi salah satu pusat perdagangan utama. Penduduk setempat, yang dikenal sebagai bangsa Paravas, memanfaatkan kekayaan laut untuk mengekspor mutiara dan hasil laut lainnya ke berbagai belahan dunia, menjadikan mereka sebagai salah satu kelompok masyarakat pesisir yang makmur.

Salah satu isu utama dalam sektor perikanan adalah bagaimana menjaga keberlanjutan sumber daya ikan di tengah tantangan perubahan iklim dan penangkapan ikan yang berlebihan. Pengelolaan sumber daya ikan yang baik menjadi kunci untuk memastikan bahwa ikan-ikan yang ada di laut dapat terus dimanfaatkan oleh generasi mendatang.

Pengelolaan ini melibatkan berbagai proses, mulai dari pengumpulan data, perencanaan, hingga penerapan regulasi yang ketat. Pemerintah, bersama dengan organisasi internasional, terus berupaya menerapkan kebijakan yang mendorong pemanfaatan sumber daya ikan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Sektor perikanan di Indonesia bukan hanya berkaitan dengan penyediaan pangan, tetapi juga merupakan sektor penting dalam pembangunan ekonomi dan agribisnis nasional. Baik melalui perikanan tangkap maupun perikanan budidaya, sektor ini berperan besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir, dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Dengan potensi sumber daya laut yang melimpah, pengelolaan yang baik dan berkelanjutan dari sektor perikanan sangat penting untuk masa depan Indonesia. Oleh karena itu, upaya bersama antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat diperlukan untuk menjaga kelangsungan sektor ini di masa depan.