Menteri Pertanian menegaskan bahwa transformasi dari pertanian tradisional ke pertanian modern adalah sebuah keharusan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Menurutnya, penggunaan teknologi dan inovasi dalam sektor pertanian akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan.

Modernisasi untuk Meningkatkan Produktivitas

Mentan menjelaskan bahwa penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan), teknologi digital, serta sistem pertanian berbasis data dapat membantu petani dalam mengelola lahan dengan lebih efisien. Selain itu, mekanisasi pertanian juga dapat mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual dan meningkatkan hasil panen.

“Kita tidak bisa lagi mengandalkan metode pertanian konvensional. Jika ingin bersaing dan mencapai swasembada pangan, modernisasi harus dilakukan secara menyeluruh,” ujarnya.

Dukungan Infrastruktur dan Digitalisasi

Selain mekanisasi, pemerintah juga mendorong penggunaan teknologi digital seperti sistem irigasi otomatis, pemantauan cuaca berbasis satelit, serta aplikasi pertanian pintar yang dapat memberikan informasi kepada petani mengenai pola tanam, pemupukan, dan pengendalian hama.

Mentan juga menekankan pentingnya kolaborasi antara petani, akademisi, dan pelaku industri dalam mengembangkan pertanian berbasis teknologi. Dengan demikian, sektor pertanian Indonesia dapat lebih mandiri dan berdaya saing tinggi di tingkat global.

Pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, bantuan alat pertanian, serta akses pembiayaan bagi petani agar mereka dapat beradaptasi dengan sistem pertanian modern.