
Wilayah timur Indonesia terkenal akan kekayaan alamnya yang mempesona, terutama jika berbicara soal mutiara. Laut-laut di bagian timur Indonesia merupakan penghasil mutiara terbaik di dunia. Bahkan, salah satu jenis mutiara termahal, yakni South Sea Pearl atau Mutiara Laut Selatan, berasal dari perairan Indonesia. Berkat kekayaan alam ini, Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-5 sebagai negara pengekspor mutiara terbesar di dunia.
Daerah-daerah seperti Maluku, Kepulauan Aru, Seram, dan Kawasan Banda dijuluki sebagai “Nusa Mutiara” oleh wisatawan. Julukan ini sangat tepat, karena menyelam di perairan tersebut hampir pasti akan menemukan kerang yang berisi mutiara. Maluku memang telah lama dikenal sebagai daerah penghasil mutiara kelas dunia. Selain itu, Papua Barat, terutama Raja Ampat, yang dikenal dengan keindahan alam bawah lautnya, juga merupakan salah satu kawasan penghasil mutiara. Namun, bukan hanya Maluku dan Papua yang menjadi sumber mutiara, tetapi juga kawasan Nusa Tenggara Barat (NTB) tepatnya di Lombok dan Sumba, Bali bagian Buleleng, serta Nusa Tenggara Timur (NTT) turut berkontribusi sebagai produsen mutiara terbaik di Indonesia.
Selain South Sea Pearl, ada beberapa jenis mutiara lain yang juga dihasilkan di Indonesia, seperti:
- Mutiara Akoya
Mutiara ini sangat populer di dunia perhiasan internasional. Nama “Akoya” berasal dari bahasa Jepang, mengacu pada jenis kerang penghasil mutiara ini. Ukuran mutiara Akoya biasanya berkisar antara 2 mm hingga 10 mm dengan warna putih atau krem, dan bentuknya bulat sempurna. Keindahannya yang elegan membuat mutiara ini menjadi favorit di kalangan pecinta perhiasan. - Mutiara Tahitian (Black Pearl)
Mutiara yang berasal dari perairan Kepulauan Tahiti ini juga dikenal sebagai mutiara hitam. Kini, Indonesia juga menjadi salah satu produsen mutiara Tahiti. Ukuran mutiara ini bisa mencapai hingga 20 mm, dengan warna hitam metalik atau perak yang berkilauan. Mutiara Tahitian adalah salah satu yang paling mahal dan paling dicari di dunia. - Mutiara Air Tawar
Jenis mutiara ini semakin diminati karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan mutiara laut. Meskipun murah, kualitas mutiara air tawar tetap baik. Warna-warnanya yang lembut seperti pink, peach, lavender, hingga hitam kehijauan membuat mutiara ini menjadi pilihan yang menarik. Mutiara air tawar biasanya dihasilkan melalui proses budidaya yang rumit, di mana satu kerang bisa dipanen beberapa kali. - Mutiara Abalone
Mutiara Abalone terkenal dengan warna biru dan hijau brilian yang sangat mencolok. Keindahan warnanya membuat mutiara ini menjadi incaran para kolektor perhiasan di seluruh dunia. - Mutiara Mabe
Mutiara ini memiliki bentuk setengah bola atau kubah, yang membuatnya unik di antara jenis mutiara lainnya. Mutiara Mabe sering digunakan dalam desain perhiasan modern karena bentuknya yang tidak konvensional. Harganya pun relatif lebih murah dibandingkan dengan mutiara lain yang diproduksi di Indonesia.
Harga mutiara mentah di Indonesia sangat bervariasi, tergantung pada jenis, warna, dan kualitas (grade) mutiaranya. Untuk mutiara dengan grade A dan B, harganya berkisar antara Rp 560.000 hingga Rp 3.600.000 per gram. Namun, untuk mutiara dengan kualitas premium seperti South Sea Pearl, harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah per gram. Di pasar internasional, harga mutiara laut selatan bahkan bisa mencapai US$ 10.000 hingga US$ 300.000, menjadikannya salah satu mutiara termahal di dunia dan mendapat julukan “Queen of Gem”.
Keuntungan dari bisnis penjualan mutiara ini sangat menjanjikan. Banyak pengusaha perhiasan di Indonesia, seperti Indah Purwanti Ningsih dan Baiq Maesarah, sukses meraup omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan dari usaha perhiasan mutiara Lombok yang mereka jalankan. Keduanya memanfaatkan keindahan alami mutiara Lombok untuk menciptakan perhiasan mewah yang dicari oleh banyak orang, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional.
Tidak hanya sebagai komoditas ekspor, mutiara juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat di wilayah penghasilnya. Di Lombok, misalnya, budidaya mutiara menjadi salah satu industri utama yang mendukung ekonomi lokal. Masyarakat setempat bahkan melestarikan budaya pembuatan perhiasan mutiara secara turun temurun. Keterampilan mengolah dan merangkai mutiara menjadi aneka perhiasan bernilai tinggi merupakan bagian dari warisan budaya yang terus dijaga.
Kawasan Indonesia Timur, terutama daerah-daerah seperti Maluku, Raja Ampat, dan NTB, memiliki potensi besar untuk terus berkembang menjadi pusat produksi mutiara dunia. Selain keindahan alam bawah lautnya, perairan Indonesia yang kaya akan plankton dan kondisi iklim yang ideal menjadikan laut-laut di kawasan ini tempat yang sempurna untuk budidaya kerang mutiara.
Keunikan dan keindahan mutiara Indonesia menjadi nilai jual yang tidak bisa dipungkiri. Dengan kualitas mutiara yang mumpuni, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk terus menjadi pemain utama dalam industri perhiasan dunia. Dari segi ekonomi, nilai ekspor mutiara yang terus meningkat setiap tahun membuktikan bahwa sektor ini tidak hanya membawa dampak positif bagi perekonomian lokal, tetapi juga bagi perekonomian nasional.
Dengan kekayaan alam yang melimpah, potensi bisnis yang besar, serta pengakuan internasional terhadap kualitas mutiara Indonesia, tidak heran jika bisnis perhiasan mutiara di Indonesia menjadi salah satu peluang usaha yang sangat menjanjikan. Potensi wisata dan perdagangan mutiara di Indonesia juga dapat terus berkembang dengan didukung oleh upaya konservasi laut serta pengembangan industri yang berkelanjutan.