Beternak burung puyuh kini semakin diminati sebagai usaha agribisnis yang menjanjikan. Ukurannya yang kecil, masa panen yang cepat, dan kebutuhan lahan yang relatif sempit membuat ternak puyuh cocok dijalankan baik skala rumahan maupun industri. Selain telurnya yang bergizi tinggi, daging puyuh juga memiliki nilai jual yang bagus.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang cara beternak burung puyuh dari nol, termasuk pemilihan bibit, kandang, pakan, perawatan, hingga tips suksesnya.


Mengapa Memilih Ternak Burung Puyuh?

Sebelum membahas teknis, berikut beberapa alasan mengapa beternak puyuh sangat potensial:

  • Masa panen cepat: puyuh mulai bertelur di usia 6–7 minggu.
  • Lahan kecil, hasil besar: bisa diternakkan di lahan sempit dengan sistem rak.
  • Permintaan stabil: telur puyuh banyak dibutuhkan restoran, pasar, dan usaha kuliner.
  • Multifungsi: bisa dijual telur, daging, hingga kotorannya sebagai pupuk.

1. Pemilihan Bibit Puyuh yang Berkualitas

Pilih jenis puyuh sesuai tujuan:

  • Puyuh petelur: biasanya jenis Coturnix japonica (puyuh Jepang)
  • Puyuh pedaging: lebih besar dan cepat gemuk
  • Puyuh pembibit: untuk indukan dan penetasan

Ciri bibit unggul:

  • Aktif dan lincah
  • Tidak cacat fisik
  • Bulu rapi dan bersih
  • Berat ideal 6–7 gram (usia DOC)

2. Persiapan Kandang Puyuh

Kandang harus disesuaikan dengan jumlah dan umur puyuh. Ada 3 tipe kandang utama:

  • Kandang sistem baterai (rak bertingkat): hemat tempat, cocok skala kecil-menengah
  • Kandang litter system (lantai sekam): umum untuk puyuh pedaging
  • Kandang pembibitan (brooder): khusus untuk puyuh usia 1–14 hari

Tips kandang ideal:

  • Ukuran 1 m² cukup untuk 80–100 ekor puyuh dewasa
  • Sirkulasi udara lancar, suhu ideal 20–30°C
  • Pencahayaan minimal 16 jam/hari (lampu bisa digunakan)

3. Pemberian Pakan dan Minum

Puyuh membutuhkan nutrisi lengkap agar produktif.

  • Pakan starter (usia 0–2 minggu): protein 23–25%
  • Pakan grower (usia 3–6 minggu): protein 20–22%
  • Pakan layer (usia 6 minggu ke atas): protein 18–20%, tambahan kalsium untuk produksi telur

Tambahan:

  • Tepung jagung, dedak halus, atau sayuran bisa dicampur (dalam proporsi tepat)
  • Minum diberikan bersih setiap hari, bisa ditambah vitamin

4. Perawatan dan Kebersihan

  • Jaga kebersihan kandang: bersihkan alas dan wadah pakan setiap 2–3 hari
  • Pisahkan puyuh sakit: agar tidak menular
  • Vaksinasi dan vitamin: mencegah penyakit dan menjaga daya tahan
  • Cek produksi telur: sortir telur setiap hari, hindari pecah atau rusak

5. Masa Panen dan Pemasaran

  • Puyuh petelur mulai bertelur usia 6 minggu dan bisa bertelur setiap hari hingga umur 1,5 tahun
  • Puyuh pedaging bisa dipanen umur 5–6 minggu (berat 120–150 gram)

Cara pemasaran:

  • Jual langsung ke pasar tradisional atau warung makan
  • Bangun kerja sama dengan restoran, katering, atau penjual makanan
  • Gunakan media sosial untuk menjangkau pasar lebih luas

6. Tips Sukses Beternak Burung Puyuh

✅ Mulai dari skala kecil sambil belajar
✅ Gunakan pakan berkualitas, bukan hanya murah
✅ Pantau suhu dan kebersihan kandang secara rutin
✅ Catat data produksi dan kematian untuk evaluasi
✅ Rajin update informasi dan ikut komunitas peternak


Kesimpulan

Beternak burung puyuh bisa menjadi peluang bisnis menjanjikan asalkan dikelola dengan baik. Dengan modal kecil, waktu panen cepat, dan permintaan pasar yang stabil, usaha ini sangat cocok untuk pemula yang ingin terjun ke dunia peternakan.

Mulailah dari pemilihan bibit unggul, buat kandang sesuai kebutuhan, atur pola pakan dan perawatan, lalu bangun sistem pemasaran yang aktif. Jika konsisten, bukan tidak mungkin beternak puyuh bisa jadi sumber penghasilan utama keluarga.