
Menanam tembakau bukanlah pekerjaan sembarangan. Tanaman yang satu ini dikenal cukup rewel dan memerlukan perhatian ekstra, baik dari segi kondisi tanah, iklim, hingga proses perawatannya. Namun, dengan teknik yang tepat, tembakau bisa menjadi komoditas yang sangat menguntungkan, terutama bagi petani di daerah tropis seperti Indonesia. Artikel ini akan mengulas secara lengkap cara menanam tembakau mulai dari persiapan lahan hingga proses panen agar menghasilkan daun tembakau yang berkualitas tinggi.
Persiapan Lahan Tanam
Langkah pertama dalam menanam tembakau adalah menyiapkan lahan yang sesuai. Tembakau membutuhkan tanah yang gembur, berdrainase baik, dan memiliki pH netral hingga sedikit asam (sekitar 5,5–6,5). Lahan sebaiknya dibajak atau dicangkul hingga kedalaman 20–30 cm agar tanah menjadi lebih poros. Setelah itu, lakukan pengeringan alami selama beberapa hari agar lahan terbebas dari air berlebih. Bila perlu, tambahkan pupuk kandang atau kompos untuk memperkaya unsur hara dalam tanah.
Pemilihan Benih Berkualitas
Benih tembakau menentukan 50% keberhasilan panen. Pilih benih dari varietas unggul yang sesuai dengan karakteristik iklim dan tanah di daerahmu. Varietas populer seperti tembakau Virginia, Rajangan Madura, atau Deli dikenal punya kualitas tinggi. Benih bisa disemaikan terlebih dahulu di bedengan dengan tanah halus, dicampur abu atau pasir halus agar benih tidak menggumpal. Tutup tipis dengan tanah lalu siram menggunakan semprotan halus. Selama masa semai, pastikan bibit tidak terkena sinar matahari langsung dan cukup air.
Penanaman Bibit ke Lahan
Setelah bibit berusia sekitar 30–40 hari dan memiliki tinggi sekitar 10–15 cm, bibit bisa dipindahkan ke lahan utama. Jarak tanam ideal adalah 60×60 cm atau 70×70 cm tergantung varietas dan ketersediaan lahan. Lubangi tanah sesuai ukuran akar, lalu tanam bibit secara hati-hati. Waktu terbaik untuk tanam adalah pagi atau sore hari agar tanaman tidak stres akibat panas.
Pemupukan yang Tepat
Tembakau sangat responsif terhadap pemupukan. Gunakan pupuk dasar seperti SP-36, KCL, dan ZA dengan dosis yang disesuaikan. Pemupukan bisa dilakukan dalam dua tahap: pupuk dasar saat tanam, dan pupuk susulan saat tanaman berumur 2 dan 4 minggu. Pemupukan tambahan menggunakan pupuk organik cair atau mikroorganisme lokal juga sangat dianjurkan agar pertumbuhan daun lebih sehat dan bebas penyakit.
Perawatan dan Pengendalian Hama
Tanaman tembakau memerlukan penyulaman jika ada tanaman yang mati dalam 7–10 hari setelah tanam. Selain itu, lakukan penyiangan secara berkala agar gulma tidak mengganggu pertumbuhan. Penyiraman harus cukup, tidak terlalu banyak karena tembakau tidak tahan genangan air. Pengendalian hama seperti ulat, trips, atau penyakit layu bisa dilakukan secara terpadu menggunakan pestisida nabati atau pestisida kimia sesuai anjuran.
Proses Pemangkasan dan Pemeliharaan Daun
Salah satu kunci sukses menanam tembakau adalah pemangkasan atau topping, yaitu menghilangkan bunga saat tanaman mulai berbunga. Tujuannya agar nutrisi fokus pada pembentukan daun, bukan bunga atau biji. Selain itu, lakukan pembuangan tunas liar (suckering) yang tumbuh di ketiak daun agar daun utama lebih lebar dan berat. Daun yang dirawat dengan baik akan menghasilkan kualitas rajangan yang lebih harum dan bernilai jual tinggi.
Panen dan Pengolahan Pasca Panen
Panen tembakau dilakukan bertahap, dimulai dari daun bagian bawah menuju atas. Panen sebaiknya dilakukan pagi hari saat kelembapan tinggi agar daun tidak mudah rusak. Setelah dipanen, daun dikeringkan menggunakan metode tradisional seperti digantung di gudang pengering atau metode oven. Proses ini disebut “curing” dan sangat memengaruhi aroma dan warna tembakau. Setelah kering sempurna, daun tembakau siap dirajang atau dijual ke pengepul dan pabrik rokok.
Kesimpulan
Menanam tembakau membutuhkan ketelatenan, pengetahuan teknis, dan kesabaran. Namun jika dilakukan dengan benar, hasilnya bisa sangat menguntungkan. Kunci utama sukses bertani tembakau terletak pada kualitas benih, pengelolaan lahan yang baik, pemupukan terukur, serta penanganan panen yang tepat. Dengan mengikuti panduan ini, kamu bisa menghasilkan tembakau dengan kualitas unggul yang diminati pasar lokal maupun ekspor.