Dalam upaya nyata menstabilkan harga bahan pokok dan menjaga daya beli masyarakat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggelar program Pasar Murah yang digelar langsung ke pelosok desa. Salah satunya dilaksanakan di Desa Lupak Dalam, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas pada 7 Mei 2025, yang dihadiri langsung oleh Gubernur H. Agustiar Sabran, Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, dan jajaran Pemprov.

Subsidi Besar untuk Masyarakat Kecil

Program ini bukan sekadar simbolis. Paket sembako yang normalnya senilai Rp146.750 dijual hanya seharga Rp15.000 berkat subsidi Rp131.750 dari Pemprov. Dengan kata lain, masyarakat hanya membayar 10% dari harga sebenarnya. Hingga saat ini, dari 25.000 paket yang dialokasikan untuk Kabupaten Kapuas, sebanyak 17.000 paket telah didistribusikan, termasuk 1.642 paket di Kecamatan Kapuas Kuala.

Plt. Kepala Disdagperin, Rangga Lesmana, menyampaikan bahwa program ini menjadi prioritas Gubernur untuk memastikan keterjangkauan pangan bagi masyarakat di daerah terpencil. Hal ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal pemerataan akses dan keadilan sosial.

Bagian dari Program 100 Hari Kerja

Wakil Gubernur Edy Pratowo menyebut pasar murah sebagai bagian dari Program 100 Hari Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng. Waktu pelaksanaannya juga strategis, menjelang Ramadan dan Idulfitri, saat permintaan bahan pokok meningkat tajam. Keberadaan TNI dan Polri sebagai pengawal distribusi turut memastikan bantuan ini tepat sasaran dan bebas dari penyimpangan.

Kontribusi Nyata untuk Pengendalian Inflasi

Hasil dari kebijakan ini nyata terlihat. Pada April 2025, Kalteng tercatat sebagai salah satu provinsi dengan tingkat inflasi terendah di Indonesia. Ini membuktikan bahwa kebijakan langsung seperti pasar murah tidak hanya membantu masyarakat secara langsung, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi daerah secara makro.

Kalteng Berkah, Maju, dan Sejahtera

Program Pasar Murah bukan sekadar distribusi sembako murah, tetapi merupakan perwujudan visi besar Kalteng Berkah, Kalteng Maju, dan Kalteng Sejahtera. Melalui pendekatan langsung, tepat sasaran, dan penuh subsidi, pemerintah tidak hanya hadir di tengah masyarakat, tetapi juga benar-benar mendengarkan dan memenuhi kebutuhan mendesak mereka.

Langkah ini memperlihatkan bagaimana kebijakan yang sederhana, jika dijalankan dengan komitmen tinggi dan pengawasan kuat, bisa berdampak besar bagi kesejahteraan rakyat dan stabilitas ekonomi daerah.