
Nunukan, Kalimantan Utara – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan terus memperkuat strategi pembangunan ekonomi daerah dengan mendorong investasi di sektor-sektor unggulan. Fokus utama diarahkan pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian lokal.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Nunukan, Juni Mardiansyah, mengungkapkan bahwa berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2019 hingga 2023, sektor-sektor tersebut memiliki nilai Location Quotient (LQ) lebih dari 1, tepatnya berada di kisaran 1,45 hingga 1,50. Hal ini menandakan bahwa sektor tersebut merupakan basis ekonomi daerah yang patut diprioritaskan dalam pembangunan dan investasi.
“Komoditas unggulan kami sudah ditetapkan melalui SK Bupati Nomor: 188.45/488/X/2021, meliputi rumput laut, kelapa sawit, beras organik Krayan, kopi organik Krayan, ubi dan olahannya, serta jagung,” ujar Juni Mardiansyah kepada TribunKaltara.com, Senin (05/05/2025).
Kembangkan Investasi Berbasis Lingkungan
Selain memperkuat potensi yang telah ada, Pemkab Nunukan juga membuka peluang investasi baru dengan pendekatan berbasis lingkungan. Salah satu fokus utama saat ini adalah kajian terhadap potensi karbon yang berasal dari lahan gambut dan kawasan mangrove, sebagai bagian dari strategi investasi berkelanjutan.
“Kami sedang menjajaki peluang pasar karbon yang berasal dari lahan-lahan bernilai ekologis tinggi. Ini merupakan salah satu bentuk komitmen daerah terhadap pelestarian lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru,” jelas Juni.
Dukungan terhadap investasi di kawasan terpencil juga menjadi perhatian pemerintah daerah, termasuk dalam hal penyediaan infrastruktur energi seperti listrik yang memadai. Ketersediaan energi dipandang sebagai faktor penting dalam menarik minat investor, khususnya di wilayah-wilayah perbatasan seperti Kecamatan Tulin Onsoi.
Tulin Onsoi: Ubi dan Produk Olahannya Jadi Andalan
Wilayah Tulin Onsoi yang berbatasan langsung dengan Malaysia juga menjadi bagian penting dalam strategi pengembangan investasi daerah. Sektor pertanian tetap menjadi tumpuan utama masyarakat setempat, dengan komoditas unggulan berupa ubi dan berbagai produk turunannya.
“Ubi dan olahannya masih menjadi primadona di Tulin Onsoi. Kami terus mendorong peningkatan nilai tambah melalui pengolahan dan perluasan pemasaran, agar potensi lokal ini bisa masuk ke pasar yang lebih luas,” tambah Juni.
Menuju Daerah Investasi Kompetitif di Wilayah Perbatasan
Dengan strategi yang mencakup penguatan sektor unggulan, pemanfaatan potensi baru berbasis lingkungan, serta perbaikan infrastruktur penunjang, Pemkab Nunukan optimistis dapat menjadi daerah tujuan investasi yang kompetitif di kawasan perbatasan RI-Malaysia.
Inisiatif ini juga mendukung upaya pemerintah pusat dalam mendorong pemerataan ekonomi nasional dan pembangunan kawasan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), dengan Nunukan sebagai salah satu titik strategis.