
Ikan nila adalah salah satu komoditas perikanan air tawar yang paling populer di Indonesia. Pertumbuhannya cepat, mudah dibudidayakan, dan memiliki nilai jual tinggi. Namun, seperti halnya ternak lain, ikan nila juga rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas bahkan kematian massal jika tidak ditangani dengan benar.
Artikel ini akan membahas berbagai jenis penyakit pada ternak ikan nila, lengkap dengan penyebab, gejala klinis, dan langkah pencegahan agar budidaya tetap optimal dan hasil panen melimpah.
1. Streptococcosis
Streptococcosis disebabkan oleh bakteri Streptococcus agalactiae atau Streptococcus iniae. Penyakit ini sangat merugikan karena dapat menyebar cepat dan menyebabkan kematian massal pada kolam budidaya intensif.
Gejala:
- Ikan berenang berputar-putar
- Luka bernanah pada kepala atau tubuh
- Perdarahan di bawah kulit
- Nafsu makan menurun
Pencegahan:
- Jaga kualitas air tetap optimal
- Hindari kepadatan tebar berlebihan
- Berikan pakan bergizi dan suplemen imun
- Lakukan karantina dan biosekuriti sebelum menebar benih
2. Aeromoniasis (Motile Aeromonad Septicemia / MAS)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila dan sangat umum menyerang ikan nila saat terjadi perubahan suhu atau kualitas air menurun drastis.
Gejala:
- Luka di tubuh dan sirip
- Perut membengkak
- Sisik terkelupas
- Gerakan lambat dan mengapung di permukaan
Pencegahan:
- Rutin ganti air dan sedot endapan kolam
- Hindari pemberian pakan berlebih yang tidak dimakan
- Gunakan probiotik dan antibiotik sesuai anjuran
3. Ichthyophthiriasis (White Spot / Bintik Putih)
Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa Ichthyophthirius multifiliis yang sering muncul saat suhu air rendah atau ikan stres.
Gejala:
- Bintik-bintik putih pada kulit, sirip, dan insang
- Ikan menggosokkan tubuh ke dasar atau dinding kolam
- Nafsu makan menurun
- Pernapasan cepat
Pencegahan:
- Pertahankan suhu air stabil
- Berikan pakan berkualitas tinggi
- Tambahkan garam ikan (NaCl) dan aerasi ekstra saat gejala muncul
4. Trichodiniasis
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa Trichodina spp. yang menyerang kulit dan insang. Sering terjadi pada kolam dengan kualitas air buruk dan padat tebar tinggi.
Gejala:
- Ikan tampak gelisah dan berenang tidak normal
- Lendir berlebih pada tubuh
- Insang pucat
- Nafas megap-megap di permukaan
Pencegahan:
- Jaga sirkulasi air dan filter kolam tetap baik
- Kurangi kepadatan populasi ikan
- Lakukan perendaman dengan larutan garam atau formalin (dengan dosis sesuai anjuran)
5. Columnaris
Penyebabnya adalah bakteri Flavobacterium columnare yang menyerang insang, mulut, dan kulit ikan. Umum muncul saat cuaca panas dan air keruh.
Gejala:
- Luka putih seperti kapas di mulut dan sirip
- Ikan terlihat lemah dan kurus
- Nafas cepat karena kerusakan insang
- Luka berwarna kuning atau coklat kehijauan
Pencegahan:
- Perhatikan sanitasi kolam dan air
- Hindari stres berlebih pada ikan
- Isolasi ikan yang sakit
- Gunakan antibiotik bila diperlukan atas saran ahli
6. Kutu Ikan (Argulosis)
Kutu ikan disebabkan oleh parasit Argulus sp. yang menempel di tubuh ikan dan mengisap darah, menyebabkan iritasi dan infeksi sekunder.
Gejala:
- Bintik merah seperti luka gigitan
- Gerakan tidak normal karena rasa gatal
- Ikan sering meloncat ke permukaan
- Nafsu makan hilang
Pencegahan:
- Karantina benih ikan sebelum ditebar
- Bersihkan kolam secara rutin
- Gunakan insektisida ikan secara hati-hati
7. Jamur Saprolegniasis
Infeksi jamur Saprolegnia sering menyerang luka terbuka atau telur ikan. Umumnya terjadi di suhu air rendah dan kondisi stres.
Gejala:
- Pertumbuhan seperti kapas putih pada tubuh atau luka
- Luka membusuk
- Gerakan lambat
Pencegahan:
- Hindari stres dan luka pada ikan
- Jaga kualitas air tetap optimal
- Lakukan perendaman dengan larutan fungisida yang aman untuk ikan
Cara Umum Pencegahan Penyakit pada Ikan Nila
Agar budidaya ikan nila tetap sehat dan produktif, berikut langkah-langkah pencegahan yang wajib diterapkan:
- Kontrol Kualitas Air
- Rutin mengecek suhu, pH, oksigen terlarut, dan amonia.
- Lakukan pergantian air secara berkala.
- Manajemen Pakan yang Tepat
- Gunakan pakan berkualitas dan hindari overfeeding.
- Tambahkan suplemen imunostimulan jika perlu.
- Higienitas Kolam dan Peralatan
- Bersihkan kolam sebelum penebaran benih.
- Sterilkan jaring, ember, dan alat lainnya.
- Karantina dan Vaksinasi
- Isolasi ikan baru sebelum masuk kolam utama.
- Terapkan vaksin jika tersedia untuk penyakit tertentu.
- Pantau Kesehatan Ikan Secara Rutin
- Observasi ikan tiap hari: apakah ada yang berenang tidak normal, warna berubah, atau muncul luka.
Kesimpulan
Penyakit pada ternak ikan nila bisa datang kapan saja, terutama jika kualitas air buruk atau ikan mengalami stres. Mulai dari infeksi bakteri seperti streptococcosis dan aeromoniasis, hingga serangan parasit dan jamur, semuanya bisa berdampak besar terhadap kelangsungan budidaya.
Dengan menerapkan manajemen kolam yang baik, pemberian pakan yang tepat, serta tindakan pencegahan secara rutin, risiko serangan penyakit bisa ditekan seminimal mungkin. Jangan lupa untuk segera berkonsultasi dengan ahli perikanan atau dinas setempat jika ada gejala yang mengkhawatirkan.