Perdagangan antar pulau komoditas unggulan Fakfak, yaitu Pala Tomandin, menunjukkan tren positif sepanjang Caturwulan I tahun 2025. Berdasarkan data Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, volume perdagangan mencapai 735,98 ton—lonjakan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sekitar 500 ton.

Distribusi Didominasi Pala Kulit, Surabaya Jadi Tujuan Utama

Peninjauan langsung oleh Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, ke sejumlah sentra usaha dagang pala grosir, memastikan kualitas produk Pala Musim Matahari (pala sela) tetap terjaga. Dari total volume tersebut, distribusi terbesar dikirim ke Surabaya dengan rincian: pala kulit/bercangkang 540,08 ton (73,38%), pala ketok kualitas A, B, dan C sebanyak 77,50 ton, serta bunga pala (fuli) sebanyak 118,40 ton.

Produksi Meningkat, Pemerintah Optimistis Capai Target Tahunan

Widhi menyebut bahwa peningkatan ini menjadi sinyal positif menuju target produksi tahun 2025 sebesar 2.000 ton. Target tersebut jauh melampaui capaian tahun lalu yang tercatat 1.635 ton. Untuk mencapainya, pemerintah daerah berkomitmen mengawal proses pascapanen secara ketat, dengan penekanan pada panen yang selektif dan tepat waktu.

Pala Tomandin, Simbol Ekonomi dan Identitas Fakfak

Sebagai komoditas kebanggaan masyarakat Fakfak, Pala Tomandin memiliki nilai strategis bagi ekonomi daerah. Pemerintah terus berupaya menjaga standar mutu agar pala asal Fakfak tidak hanya mendominasi pasar nasional, tetapi juga mampu menembus pasar ekspor global.