Jakarta, 5 Mei 2025 — Di tengah gejolak ekonomi global yang masih membayangi, sektor pertanian Indonesia justru menunjukkan performa gemilang. Pada kuartal I 2025, sektor ini mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 10,52% dan menyumbang 1,1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, menjadikannya pilar utama pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia, Fakhrul Fulvian, menilai capaian sektor pertanian sebagai sinyal kuat atas ketahanan ekonomi domestik. Ia juga menyoroti peran penting kebijakan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai motor penggerak tambahan bagi sektor tersebut.

“Kekuatan sektor ini sangat penting untuk Indonesia di tengah gejolak global yang terjadi. Ke depannya, kebijakan seperti Makan Bergizi Gratis akan menjadi pendorong penting untuk sektor pertanian,” ujar Fakhrul, dikutip pada Senin (5/5).

Program MBG yang ditargetkan mencapai 82,9 juta penerima pada November mendatang, dinilai akan memberikan dampak signifikan terhadap permintaan produk pertanian dalam negeri, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

Sementara itu, sektor lain juga mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Sektor perdagangan tumbuh sebesar 5,03%, manufaktur mencatatkan pertumbuhan 4,55%, dan informasi serta komunikasi tumbuh sebesar 7,72%. Namun demikian, Fakhrul mengingatkan bahwa pemulihan ekonomi secara keseluruhan masih memerlukan dorongan lebih kuat dari sisi kebijakan fiskal dan pelaksanaan program strategis.

“Momentum kuartal kedua harus dimanfaatkan untuk mempercepat realisasi belanja negara agar bisa menjadi penopang di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya ketangkasan pemerintah dalam merespons dinamika ekonomi dunia. Menurut Fakhrul, kecepatan dalam mengambil keputusan dan mengeksekusi kebijakan akan menjadi penentu utama bagi kekuatan ekonomi nasional dalam jangka menengah.