Program Petani Milenial yang diprakarsai oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bertujuan untuk menarik generasi muda agar lebih aktif di sektor pertanian. Petani milenial diharapkan berkontribusi pada target swasembada pangan Indonesia, dengan meningkatkan produksi pangan dan mengurangi ketergantungan impor dalam waktu 3-4 tahun ke depan.

Penghasilan Potensial

Salah satu daya tarik utama bagi petani milenial adalah penghasilan yang menjanjikan, dengan pendapatan bisa mencapai Rp 10-20 juta per bulan. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata gaji pekerjaan konvensional lainnya. Saat ini, sebanyak 3.000 petani muda telah bergabung dalam program ini, dengan 20.000 pendaftar baru yang tengah menunggu proses seleksi.

Teknologi Pertanian Modern

Dukungan teknologi modern sangat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Teknologi yang digunakan meliputi:

  • Drone Penebar Benih dan Pestisida: Membantu penyebaran benih dan pestisida lebih efisien.
  • Sensor Tanah dan Cuaca: Mengukur kondisi tanah dan cuaca secara real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
  • Sistem Irigasi Cerdas: Mengatur aliran air secara otomatis, mengurangi pemborosan.
  • Smart Farming 4.0: Menggunakan AI dan blockchain untuk optimasi rantai pasokan dan efisiensi.
  • Transplanter: Alat untuk penanaman benih otomatis, mengurangi kebutuhan tenaga kerja.

Target Swasembada Pangan

Target utama dari program ini adalah mencapai swasembada pangan dalam 3-4 tahun. Kementerian Pertanian menargetkan pencetakan lahan sawah baru seluas 3 juta hektar dan optimalisasi lahan 1 juta hektar pada tahun 2025.