
PLN berhasil menghadirkan pasokan listrik sebesar 4.732 GWh di Kalimantan Selatan dan Tengah sepanjang tahun 2023. Keberhasilan ini berkontribusi besar dalam mendukung pertumbuhan sektor perikanan dan kelautan, khususnya dalam meningkatkan produksi dan efisiensi usaha perikanan di wilayah pesisir.
Dampak Positif bagi Sektor Perikanan dan Kelautan
Pasokan listrik yang andal memungkinkan pelaku usaha perikanan untuk:
✅ Meningkatkan kapasitas produksi melalui penggunaan alat pendingin dan penyimpanan ikan (cold storage).
✅ Mengurangi kerugian akibat ikan busuk dengan sistem pendinginan yang lebih stabil.
✅ Mendukung pengolahan hasil laut seperti industri pengalengan ikan dan produk olahan laut lainnya.
✅ Mempercepat modernisasi usaha perikanan dengan pemanfaatan alat tangkap berbasis listrik.
Komitmen PLN untuk Sektor Kelautan
General Manager PLN UID Kalselteng, Tonny Bellamy, menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga keandalan pasokan listrik, terutama di kawasan pesisir dan sentra perikanan. “Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan listrik di sektor perikanan dan kelautan dapat terpenuhi sehingga produktivitas masyarakat meningkat,” ujarnya.
PLN juga berencana untuk mengembangkan jaringan listrik di daerah terpencil guna mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan.
Harmanto: Listrik Stabil Meningkatkan Daya Saing Nelayan dan UMKM Perikanan
Ketua Umum Gerakan Peduli Tani Nelayan (GPTN), Harmanto, menyambut baik langkah PLN dalam menghadirkan pasokan listrik yang andal untuk mendukung sektor perikanan dan kelautan. Menurutnya, listrik yang stabil akan membantu nelayan dan pelaku usaha perikanan meningkatkan produksi serta daya saing mereka di pasar domestik maupun internasional.
“Keberadaan listrik yang stabil membuka peluang besar bagi nelayan dan UMKM perikanan untuk berkembang. Cold storage yang andal akan mengurangi kerugian akibat ikan busuk, sedangkan industri pengolahan ikan bisa lebih produktif dengan pasokan listrik yang terjamin,” ujar Harmanto.
Ia juga mendorong agar PLN terus memperluas jaringan listrik ke daerah-daerah pesisir yang masih kesulitan mendapatkan akses listrik agar manfaatnya bisa dirasakan lebih merata.
Trisno Widodo: PLN Harus Perluas Jangkauan ke Daerah Terpencil
Ketua Dewan Penasehat GPTN, Trisno Widodo, menilai bahwa keberhasilan PLN ini merupakan langkah positif, tetapi masih banyak daerah pesisir yang belum mendapatkan akses listrik secara optimal. Ia menekankan pentingnya pemerataan listrik ke wilayah terpencil guna meningkatkan kesejahteraan nelayan di seluruh Indonesia.
“Listrik yang stabil memang sangat membantu industri perikanan, tetapi masih ada banyak daerah pesisir yang belum tersentuh. Pemerintah dan PLN harus memastikan bahwa daerah terpencil juga mendapatkan manfaat yang sama agar pertumbuhan sektor perikanan lebih merata,” jelas Trisno.
Selain itu, ia menyoroti perlunya edukasi bagi nelayan mengenai pemanfaatan teknologi berbasis listrik agar mereka bisa lebih efisien dalam mengelola hasil tangkapan dan meningkatkan pendapatan.
Harapan GPTN
GPTN berharap PLN tidak hanya fokus pada wilayah perkotaan dan sentra industri perikanan besar, tetapi juga memperhatikan daerah-daerah pesisir yang masih sulit mendapatkan akses listrik. Dengan distribusi listrik yang lebih luas dan stabil, sektor perikanan Indonesia dapat tumbuh lebih pesat, meningkatkan kesejahteraan nelayan, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kesimpulan
Keberhasilan PLN dalam menghadirkan listrik 4.732 GWh menjadi langkah penting dalam mendukung pengembangan sektor perikanan dan kelautan di Kalimantan Selatan dan Tengah. Dengan pasokan listrik yang stabil, diharapkan para nelayan dan pelaku usaha perikanan dapat lebih produktif, efisien, dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.