Bangka Selatan – Kepolisian Resor (Polres) Bangka Selatan mengimbau masyarakat, terutama nelayan, untuk lebih waspada terhadap anomali cuaca yang terjadi saat ini. Mengingat peralihan musim dari kemarau ke hujan, cuaca ekstrem bisa datang sewaktu-waktu, sehingga keselamatan saat beraktivitas di laut lepas maupun pesisir pantai harus tetap menjadi perhatian utama.

Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) Polres Bangka Selatan, Iptu Mulia Renaldi, menjelaskan bahwa dinamika cuaca yang terjadi selama masa transisi musim dapat berisiko tinggi, terutama bagi nelayan yang beraktivitas di perairan Laut Bangka Selatan.

“Kami mengimbau kepada seluruh nelayan yang beraktivitas di wilayah laut dan pantai untuk selalu menjaga keselamatan. Cuaca saat ini sangat tidak menentu, dan perubahan mendadak dari cerah menjadi hujan lebat disertai angin kencang sangat berbahaya,” ungkap Mulia Renaldi.

Cuaca Ekstrem di Masa Transisi Musim

Mulia Renaldi menambahkan, cuaca ekstrem sering kali muncul saat pergantian musim, di mana peralihan dari musim kemarau ke musim hujan dapat memicu terjadinya hujan badai, angin kencang, dan gelombang tinggi. Menurutnya, cuaca yang tidak stabil ini dapat berubah dalam waktu singkat, sehingga sangat berisiko bagi nelayan yang sedang melaut.

“Cuaca saat ini bisa berubah tiba-tiba. Kadang dari cerah langsung menjadi hujan lebat disertai angin kencang, yang berpotensi menimbulkan kecelakaan laut. Oleh karena itu, nelayan harus ekstra hati-hati dan tidak memaksakan diri untuk melaut saat cuaca tidak memungkinkan,” tambahnya.

Waspada Banjir di Pesisir Pantai

Selain itu, Mulia juga mengingatkan masyarakat dan pelaku wisata yang berada di bantaran sungai maupun pesisir pantai untuk waspada terhadap potensi banjir. Dalam cuaca ekstrem, curah hujan yang tinggi dapat memicu banjir bandang yang berisiko merusak infrastruktur serta mengancam keselamatan jiwa.

“Apabila terjadi banjir, segera cari tempat yang lebih aman. Jangan tunda untuk bergerak menuju tempat yang lebih tinggi dan jauh dari daerah yang tergenang air,” imbau Mulia Renaldi.

Pemantauan Cuaca dan Peralatan Keselamatan

Iptu Mulia juga mengingatkan para nelayan untuk proaktif memantau prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Selain itu, nelayan disarankan untuk melengkapi diri dengan peralatan keselamatan yang memadai, seperti pelampung, radio komunikasi, dan bahan bakar yang cukup untuk kembali ke pelabuhan apabila kondisi cuaca memburuk.

“Pastikan selalu memantau informasi cuaca dari BMKG dan lengkapi diri dengan peralatan keselamatan yang cukup. Jangan ragu untuk menepi atau kembali ke pelabuhan jika cuaca tiba-tiba memburuk,” ujar Mulia.

Kondisi Keamanan Perairan Bangka Selatan

Meski cuaca sedang tidak menentu, Mulia Renaldi menyampaikan kabar baik bahwa dalam sebulan terakhir, tidak ada laporan kecelakaan laut atau insiden besar di wilayah perairan Bangka Selatan. Ini menunjukkan bahwa nelayan di daerah ini cukup berhati-hati dan patuh terhadap peringatan cuaca ekstrem.

“Alhamdulillah, dalam satu bulan terakhir belum ada kasus kecelakaan laut atau insiden lainnya di perairan Bangka Selatan. Ini berkat kewaspadaan masyarakat dan nelayan yang mengikuti imbauan keselamatan,” tutup Mulia Renaldi.

Dengan cuaca yang sedang tidak menentu, pihak kepolisian berharap agar masyarakat, khususnya nelayan dan pelaku wisata, dapat lebih berhati-hati dan selalu mengutamakan keselamatan saat beraktivitas di laut dan sekitar pesisir pantai.