Polri kini tak lagi sekadar bertugas menjaga keamanan dan menegakkan hukum, tetapi juga bertransformasi menjadi mitra strategis masyarakat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Hal ini ditegaskan langsung oleh Kapolres Pasuruan AKBP Jazuli Dani Iriawan saat memantau panen bawang merah di Desa Menyarik, Kecamatan Winongan, Rabu (26/3/2025), bersama Kapolsek Winongan dan para petani setempat.

Dalam kesempatan tersebut, AKBP Jazuli menyampaikan bahwa keterlibatan Polri dalam sektor pertanian merupakan bentuk nyata kepedulian institusinya terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya petani. Menurutnya, penguatan ketahanan pangan harus menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa, termasuk aparat kepolisian.

“Kami ingin menunjukkan bahwa tugas Polri bukan hanya menindak kriminalitas. Kami juga hadir untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada petani agar terus semangat meningkatkan produktivitas. Ketahanan pangan adalah bagian dari keamanan nasional yang harus kita jaga bersama,” tegas AKBP Jazuli.

Sinergi Polisi dan Petani Jaga Stabilitas Harga

Panen raya bawang merah kali ini menjadi momentum kolaborasi konkret antara aparat keamanan dan pelaku sektor pertanian. Kapolsek Winongan, AKP Rudi Santosa, menambahkan bahwa sinergi ini merupakan langkah strategis dalam menjaga produktivitas sekaligus menstabilkan harga di pasaran.

“Dari lapangan, kita melihat langsung bagaimana tantangan yang dihadapi petani. Maka, kehadiran Polri bukan hanya sebagai pengamanan, tetapi juga sebagai mitra yang siap membantu mengawal distribusi dan pengendalian harga hasil pertanian,” ungkap AKP Rudi.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Polri Peduli Pertanian yang telah dirancang untuk menjawab kebutuhan lokal para petani di wilayah hukum Polres Pasuruan.

Motivasi Baru bagi Petani Lokal

Kehadiran aparat kepolisian di tengah-tengah proses panen disambut hangat oleh para petani. Abdullah (52), salah satu petani bawang merah di Desa Menyarik, mengaku termotivasi dengan dukungan langsung dari Kapolres dan Kapolsek.

“Biasanya kami hanya berjuang sendiri. Tapi sekarang kami merasa tidak sendiri lagi. Dukungan aparat memberi kami semangat baru, apalagi kami sering menghadapi tantangan seperti harga jatuh dan distribusi tersendat,” tuturnya.

Menurutnya, perhatian seperti ini menjadi bukti bahwa sektor pertanian memang mendapatkan tempat strategis dalam agenda pembangunan nasional.

Program Berkelanjutan: Pendampingan dan Distribusi

AKBP Jazuli menegaskan bahwa program Polri Peduli Pertanian tidak akan berhenti pada pendampingan panen saja. Ke depan, Polres Pasuruan akan memperluas cakupan program ini dengan pendampingan intensif di bidang budidaya, edukasi pertanian, dan penguatan sistem distribusi hasil tani.

Polisi di tingkat sektor (polsek) akan dilibatkan aktif dalam menjalin komunikasi rutin dengan kelompok tani, serta berperan sebagai fasilitator dalam menjembatani akses petani terhadap pasar dan lembaga penjamin harga.

“Pendampingan ini akan berjalan secara berkelanjutan. Kami ingin memastikan bahwa petani kita bisa naik kelas, mandiri secara ekonomi, dan tidak lagi terpinggirkan,” pungkas Kapolres.

Mendorong Ketahanan Pangan dari Wilayah

Langkah yang dilakukan oleh Polres Pasuruan ini menunjukkan bahwa penguatan ketahanan pangan tidak harus selalu dilakukan dari atas, melainkan bisa dimulai dari wilayah dan komunitas akar rumput. Melalui pendekatan humanis dan kolaboratif, Polri membuka ruang baru bagi integrasi antara sektor keamanan dan pertanian.

Dengan dukungan semua pihak, harapan menuju kemandirian pangan nasional bukanlah wacana semata, melainkan proses nyata yang sedang dan terus berjalan.