
Dalam upaya memperkuat keamanan dan ketahanan pangan di tingkat akar rumput, Sat Binmas Polresta Sidoarjo menggelar pertemuan bertajuk Curhat Kamtibmas di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, pada Kamis (1/5/2025). Kegiatan ini bukan hanya menjadi forum diskusi keamanan, tetapi juga ajang membangun kolaborasi antara aparat kepolisian, pemerintah desa, dan masyarakat dalam mendukung program strategis nasional.
Sinergi Demi Kamtibmas dan Kemandirian Pangan
Pertemuan yang digelar di Balai Desa Jeruk Gamping ini merupakan bagian dari agenda rutin Sat Binmas Polresta Sidoarjo untuk menjangkau seluruh kecamatan. Melalui dialog langsung dengan masyarakat, Polresta Sidoarjo berupaya menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang stabil, sekaligus menyampaikan program-program prioritas pemerintah pusat, khususnya yang tercantum dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
Salah satu poin penting yang diangkat dalam pertemuan ini adalah penguatan ketahanan pangan berbasis desa melalui program Polisi Cinta Petani. Program ini menekankan peran aktif Bhabinkamtibmas dalam mendampingi warga, khususnya petani dan pelaku pertanian mandiri, agar mampu mengelola sumber daya lokal secara produktif.
Ketahanan Pangan Dimulai dari Rumah Sendiri
Kanit Binpolmas Sat Binmas Polresta Sidoarjo, AKP Eko Yulianto, menekankan bahwa ketahanan pangan bukanlah hal yang harus menunggu skala besar. Justru dimulai dari rumah dan pekarangan, masyarakat bisa memberi kontribusi nyata terhadap kemandirian pangan.
“Di lahan rumah kita bisa mewujudkan ketahanan pangan. Menanam sayur secara hidroponik, memelihara ikan lele dalam kolam bioflok, menanam tanaman obat keluarga (toga), hingga beternak unggas bisa menjadi langkah awal yang efektif,” ujarnya.
Menurutnya, selama ada semangat dan kemauan, keterbatasan lahan bukan hambatan. Bahkan, pengelolaan pangan mandiri dari pekarangan rumah bisa memperkuat ketahanan keluarga dan komunitas desa.
Gerakan Bersama Menuju Swasembada Mandiri
Melalui pendekatan langsung, edukasi, dan pendampingan, aparat kepolisian kini tak hanya menjaga keamanan, tapi juga ikut serta dalam memperkuat fondasi ekonomi masyarakat. Inisiatif seperti Polisi Cinta Petani menunjukkan peran polisi sebagai motor perubahan sosial—hadir bukan hanya saat ada gangguan kamtibmas, tapi juga sebagai mitra pembangunan masyarakat.
Dengan mengajak masyarakat untuk memulai langkah kecil dalam menjaga ketersediaan pangan, Polresta Sidoarjo berharap gerakan ini bisa berkembang luas menjadi swasembada pangan mandiri di seluruh wilayah hukum mereka. Sebab, kedaulatan pangan dimulai dari kolaborasi, gotong royong, dan kesadaran bersama.