Gizi buruk masih menjadi masalah serius di Indonesia, terutama dalam bentuk stunting dan kekurangan gizi akibat keterbatasan akses terhadap makanan bergizi. Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah bersama berbagai lembaga menciptakan Program Mitra Bina Gizi (MBG) yang didukung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Program MBG berfokus pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat menyediakan makanan bergizi yang terjangkau bagi masyarakat luas, terutama di daerah yang mengalami permasalahan gizi buruk.

Apa Itu Program MBG?

Program Mitra Bina Gizi (MBG) adalah inisiatif pemerintah yang melibatkan UMKM dalam penyediaan produk makanan sehat dan bergizi. Program ini bertujuan untuk:

✅ Meningkatkan akses makanan bergizi di seluruh wilayah Indonesia.
✅ Mendukung pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan pengakuan resmi.
✅ Mengurangi angka stunting dan gizi buruk, terutama di kalangan anak-anak dan ibu hamil.

Dalam implementasinya, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan dalam menyeleksi dan menunjuk UMKM yang layak bergabung dalam program ini.

Peran Badan Gizi Nasional (BGN) dalam Program MBG

Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas kebijakan gizi nasional, BGN memiliki peran utama dalam mendukung dan memastikan keberhasilan Program MBG, di antaranya:

🔹 Menetapkan Standar Kelayakan UMKM

  • BGN menentukan kriteria bagi UMKM yang ingin bergabung, seperti kualitas produk, kandungan gizi, serta proses produksi yang higienis dan aman.

🔹 Menerbitkan Surat Penunjukan bagi UMKM

  • UMKM yang memenuhi standar akan mendapatkan sertifikat resmi dari BGN, sebagai bukti bahwa mereka layak berpartisipasi dalam penyediaan makanan bergizi.

🔹 Melakukan Pengawasan dan Evaluasi

  • BGN mengawasi kualitas produk dan distribusi, memastikan semua UMKM tetap mematuhi standar yang telah ditetapkan.

🔹 Memberikan Pelatihan dan Pendampingan

  • BGN menyediakan program pelatihan terkait produksi makanan sehat, manajemen usaha, hingga strategi pemasaran bagi UMKM.

Kriteria UMKM yang Dapat Bergabung dalam Program MBG

Tidak semua UMKM bisa bergabung dalam Program MBG. BGN menetapkan beberapa kriteria utama, yaitu:

✅ Menghasilkan Produk Makanan Bergizi

  • Produk harus memiliki nilai gizi tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil.

✅ Menggunakan Bahan Baku Berkualitas

  • UMKM harus menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, bebas dari zat berbahaya, pengawet berlebihan, atau zat tambahan yang berisiko bagi kesehatan.

✅ Memenuhi Standar Kebersihan dan Keamanan Pangan

  • Proses produksi harus higienis dan memenuhi standar keamanan pangan yang telah ditetapkan oleh BGN.

✅ Bersedia Mengikuti Pelatihan dan Evaluasi

  • UMKM harus bersedia menjalani pelatihan dan evaluasi berkala dari BGN guna memastikan kualitas produk tetap terjaga.

Dampak Program MBG dalam Pengentasan Gizi Buruk

Sejak diterapkan, Program MBG telah memberikan dampak positif bagi masyarakat dan UMKM di Indonesia, di antaranya:

🔹 Meningkatkan Akses Makanan Bergizi

  • Dengan melibatkan UMKM, masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan makanan sehat dengan harga terjangkau.

🔹 Mendukung Pemberdayaan UMKM

  • Program ini membantu UMKM mengembangkan usaha, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas pasar melalui sertifikasi resmi dari BGN.

🔹 Mengurangi Kasus Stunting dan Gizi Buruk

  • Makanan bergizi yang dihasilkan oleh UMKM berkontribusi dalam menekan angka stunting dan gizi buruk di berbagai daerah.

🔹 Meningkatkan Kesadaran Pola Makan Sehat

  • Dengan tersedianya makanan sehat di pasaran, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya pola makan bergizi dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

Program MBG yang didukung oleh Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi solusi konkret dalam mengatasi gizi buruk di Indonesia. Dengan melibatkan UMKM sebagai mitra strategis, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat dalam mendapatkan makanan sehat, tetapi juga mendukung pertumbuhan UMKM di sektor pangan.

Partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan agar Program MBG dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak positif yang lebih luas.