
Pemerintah terus mengakselerasi program swasembada pangan dengan berbagai strategi, salah satunya melalui Revitalisasi dan Cetak Sawah. Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, meminta kesanggupan para Bupati di Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk menerima dan menjalankan program ini di wilayah masing-masing.
Komitmen Daerah dalam Mendukung Swasembada Pangan
Dalam Rapat Koordinasi Akselerasi Kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) dan Cetak Sawah, yang digelar di Aula Idham Khalid, Kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru, Selasa (18/3/2025), Mentan menegaskan pentingnya peran kepala daerah dalam menyukseskan program ini.
Dari 13 kabupaten/kota di Kalsel, hanya 4 Bupati yang hadir langsung dalam Rakor tersebut. Salah satunya adalah Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, yang menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Sebagai bentuk apresiasi, Kabupaten Tanah Bumbu diprioritaskan menerima bantuan Program Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah.
“Karena Kepala Daerah hadir langsung dalam Rakor ini maka diberikan apresiasi dalam bentuk prioritas bantuan. Hal ini sebagai bukti keseriusan daerah kita untuk membangun ketahanan pangan, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Andi Rudi Latif.
Target Cetak Sawah di Kalsel Tahun 2025
Dalam program ini, Kementerian Pertanian menargetkan pencetakan sawah baru seluas 500 ribu hektare di Kalsel. Untuk tahap pertama, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp1 triliun, yang akan dikelola langsung oleh Kementan guna memastikan penggunaannya tepat sasaran.
Mentan Andi Amran menegaskan bahwa kepala daerah yang hadir dalam Rakor akan mendapatkan prioritas bantuan. Sebaliknya, bagi yang tidak hadir, anggaran bantuan sementara ditahan hingga mereka menyatakan kesiapan untuk menerima dan mengelola program ini dengan baik.
“Siapa yang tidak hadir hari ini, bantuan anggarannya akan ditahan dulu oleh pihak Kementan,” tandas Gubernur Kalsel, H. Muhidin, yang berkomitmen untuk memastikan seluruh daerah di Kalsel berpartisipasi aktif dalam program ini.
Strategi Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah
Program ini tidak hanya sekadar mencetak sawah baru, tetapi juga mencakup:
- Optimalisasi lahan pertanian yang sudah ada agar lebih produktif.
- Pemanfaatan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan hasil panen.
- Pendampingan intensif dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendukung petani dalam mengelola lahan dengan lebih efektif.
- Peningkatan sistem irigasi dan penyediaan pupuk berkualitas untuk mempercepat peningkatan produktivitas.
Program Revitalisasi dan Cetak Sawah di Kalsel merupakan langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan adanya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan petani, diharapkan produksi pangan nasional semakin meningkat dan mengurangi ketergantungan pada impor. Komitmen kepala daerah sangat menentukan keberhasilan program ini, sehingga partisipasi aktif dari semua pihak menjadi kunci utama dalam mencapai target yang telah ditetapkan.