
Garut, 11 Maret 2025 – Pasar Induk Guntur Ciawitali di Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini dibanjiri produk sayuran impor asal Thailand, seperti wortel dan kentang. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai status Garut sebagai lumbung pangan Jawa Barat.
Masuknya Sayuran Impor ke Garut
Menurut Asep, seorang pedagang di Pasar Induk Guntur Ciawitali, sayuran impor tersebut masuk melalui Medan, kemudian ke Pasar Induk Kramat Jati di Jakarta, sebelum akhirnya sampai di Garut. “Wortel dan kentang itu impor dari Thailand, barang masuk melalui Medan, kemudian ke Induk (Kramat Jati) dan sampai ke sini,” ujar Asep.
Harga dan Kualitas Sayuran Impor
Sayuran impor asal Thailand yang masuk ke Garut memiliki harga yang relatif bersaing serta kualitas yang terbilang bagus dengan kualitas super.
Kekhawatiran Petani Lokal
Masuknya sayuran impor ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani lokal. Mereka khawatir produk mereka tidak dapat bersaing dengan sayuran impor yang memiliki harga dan kualitas yang kompetitif. Hal ini dapat berdampak pada pendapatan petani lokal dan keberlanjutan pertanian di Garut.
Pertanyaan Mengenai Status Lumbung Pangan
Situasi ini memunculkan pertanyaan mengenai status Garut sebagai lumbung pangan Jawa Barat. Jika sayuran impor terus membanjiri pasar lokal, dikhawatirkan produksi lokal akan terpinggirkan, dan Garut tidak lagi dapat mempertahankan statusnya sebagai salah satu daerah penyuplai pangan utama di Jawa Barat.
Dengan kondisi ini, diperlukan perhatian serius dari pemerintah daerah dan pihak terkait untuk melindungi petani lokal dan memastikan keberlanjutan produksi pangan di Garut.