PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Indriati Ritadewi, menyoroti pentingnya inovasi dalam metode budidaya ikan, khususnya dengan sistem bioflok, untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor perikanan. Teknologi bioflok diharapkan dapat menjadi solusi dalam menghadapi keterbatasan lahan, kualitas air yang menurun akibat pencemaran, dan penurunan hasil tangkapan ikan di laut.

“Sistem bioflok adalah alternatif budidaya yang sangat efisien, bahkan pada lahan terbatas dan air yang kualitasnya kurang ideal,” ujar Indriati pada Jumat, 8 November 2024. Sistem ini memanfaatkan bakteri menguntungkan untuk menguraikan limbah organik dalam kolam, yang kemudian diubah menjadi protein dan menjadi pakan tambahan bagi ikan. Selain menghemat pakan, bioflok juga membantu menjaga kualitas air kolam sehingga mengurangi pencemaran lingkungan.

Sistem ini memungkinkan budidaya ikan dengan kepadatan tinggi, sehingga produktivitas meningkat dalam waktu singkat. Penerapan bioflok sangat penting untuk memenuhi permintaan ikan yang meningkat, terutama mengingat menurunnya hasil tangkapan di laut.

Dinas Perikanan Kota Palangka Raya berencana terus mendorong penerapan sistem bioflok di kalangan pembudidaya ikan lokal. “Dengan penggunaan teknologi ini, kita dapat meningkatkan hasil panen sambil menjaga kelestarian lingkungan,” tutup Indriati.