
Kulon Progo, 8 Mei 2025 — Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sepakat menjalin kerja sama strategis dalam pengembangan budidaya buah melon premium. Kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani melalui penerapan riset berbasis data dan teknologi pertanian modern.
Kesepakatan tersebut mengemuka dalam audiensi kerja sama yang berlangsung di Gedung Binangun Kompleks Pemda Kulon Progo, Senin (5/5), antara Direktur Penelitian UGM Prof. Dr. Mirwan Ushada dan Bupati Kulon Progo, Dr. Agung Setiawan, ST., M.Sc., M.M.
Dalam keterangannya kepada media, Kamis (8/5), Prof. Mirwan menegaskan bahwa UGM berkomitmen memperkuat peran riset sebagai motor penggerak kemajuan daerah. “Kami melihat peran perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan publikasi ilmiah, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Ini sejalan dengan misi UGM sebagai universitas kerakyatan,” ungkapnya.
Salah satu bentuk konkret kerja sama ini adalah rencana pengembangan melon premium di Field Research Center (FRC) UGM. Program ini akan menjadi pilot project pertanian berbasis greenhouse yang diharapkan mampu menjawab tantangan sektor pertanian Kulon Progo melalui pendekatan ilmiah.
Bupati Kulon Progo Agung Setiawan menyambut positif inisiatif UGM. Ia menilai komoditas melon memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi pasar yang luas, sehingga dapat menjadi alternatif unggulan dalam diversifikasi pertanian lokal. “Kami senang jika petani bisa digerakkan untuk beralih dari kebiasaan lama menuju pola tanam yang lebih inovatif, misalnya dari menanam melon di lahan terbuka ke sistem greenhouse,” ujar Agung.
Meski demikian, ia menekankan pentingnya pendampingan kepada petani, khususnya dalam aspek edukasi sistem greenhouse, penanganan pascapanen, standarisasi kualitas, hingga strategi pemasaran. Ia juga mendorong pengembangan varietas unggul melalui pemuliaan bibit dan penguatan merek “Melon Kulon Progo” sebagai produk khas daerah.
Selain pengembangan melon, Prof. Mirwan menyebut kerja sama ini juga membahas potensi pengembangan komoditas strategis lainnya seperti ikan kerapu, telur Omega 3, kopi, kakao, vanili, kelapa, dan durian. Terdapat pula peluang pemanfaatan kawasan aerotropolis sebagai lokasi pertanian modern, meskipun hal ini masih memerlukan kajian mendalam terkait dampaknya terhadap keselamatan penerbangan.
Kolaborasi antara UGM dan Pemkab Kulon Progo ini menjadi model sinergi antara dunia akademik dan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan berbasis riset yang aplikatif, inklusif, dan berkelanjutan.