SAMARINDA – Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengapresiasi langkah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam mengusung pembangunan berkelanjutan melalui jargon “Kaltim Green,” yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis perkebunan. Lima komoditas unggulan perkebunan, yaitu kakao, karet, kelapa sawit, lada, dan kelapa bulat, kini tengah dikembangkan dengan fokus pada prinsip berkelanjutan.

Menurut Manajer Senior Program Terestrial YKAN, Niel Makinuddin, pembangunan perkebunan berkelanjutan di Kaltim tidak hanya berpotensi meningkatkan perekonomian, tetapi juga mempertahankan kawasan hijau, termasuk melindungi Area Nilai Konservasi Tinggi (ANKT) demi kelestarian keanekaragaman hayati dan lanskap perkebunan.

“Pengelolaan perkebunan secara profesional dengan hasil produk berkualitas tinggi membuka peluang besar untuk ekspor. Produk perkebunan yang memenuhi standar internasional dapat menggantikan ketergantungan pada ekspor batu bara,” kata Niel, Kamis (26/10). Ia juga menyebutkan bahwa komoditas seperti kelapa bulat, kakao, dan karet berpotensi besar menjadi unggulan ekspor Kaltim di masa depan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal, menggarisbawahi pentingnya membangkitkan kembali minat masyarakat terhadap perkebunan unggulan, khususnya kelapa bulat. Berdasarkan data Badan Karantina Kementerian Pertanian, Indonesia adalah produsen dan eksportir kelapa bulat terbesar di dunia pada periode 2016-2020, menyumbang 58,37 persen dari total volume ekspor kelapa bulat global, termasuk produksi dari Kaltim.

Namun, produksi kelapa bulat Kaltim kini mengalami penurunan, dan berbagai upaya sedang dilakukan agar komoditas ini kembali berjaya. “Kami berkomitmen untuk memulihkan dan meningkatkan produksi kelapa bulat Kaltim demi mendukung target ekonomi hijau dan menjaga keberlanjutan lingkungan,” ungkap Rizal.

Pengembangan komoditas unggulan ini menjadi langkah strategis Kaltim dalam memperkuat posisi sebagai provinsi dengan ekonomi hijau, yang sesuai dengan visi pembangunan “Kaltim Green.”