Manado, 1 Mei 2025 — Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Yongkie Limen, menegaskan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur perikanan di Kota Manado guna mendukung produktivitas nelayan yang terus meningkat. Ia menyampaikan bahwa sarana vital seperti Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan pelabuhan perikanan saat ini masih sangat terbatas, tidak sebanding dengan jumlah perahu dan kapal tangkap yang kian bertambah di pesisir Manado.

“Sekarang kita lihat, kapal dan perahu nelayan sudah banyak. Tapi fasilitas pendukung seperti TPI dan pelabuhan perikanan masih sangat terbatas. Ini harus jadi perhatian serius pemerintah daerah dan pemerintah kota,” kata politisi Partai Golkar itu.

Limen menekankan bahwa perikanan bukan hanya soal produksi hasil laut, namun juga menyangkut sistem distribusi dan pemasaran yang terstruktur dan efisien. Tanpa keberadaan TPI yang representatif, menurutnya, harga ikan menjadi tidak stabil dan nelayan terjebak dalam posisi tawar yang lemah.

“Kalau infrastrukturnya lemah, mata rantai ekonomi nelayan akan terputus di tengah jalan. Kita bicara soal kesejahteraan masyarakat pesisir. Jangan hanya bicara angka-angka pertumbuhan ekonomi tanpa melihat realita di lapangan,” tegasnya.

Ia mendorong Pemerintah Provinsi Sulut untuk lebih aktif berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Manado serta Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam menyusun roadmap pembangunan perikanan yang berbasis kawasan. Menurutnya, sebagai ibu kota provinsi, Manado harus menjadi contoh dalam pengelolaan perikanan yang modern dan terintegrasi.

“Bangun TPI yang bersih dan terintegrasi, lengkapi pelabuhan dengan cold storage dan sarana logistik, baru kita bisa bicara ekspor dan peningkatan nilai tambah,” pungkas Limen.

Usulan ini diharapkan menjadi titik awal bagi reformasi sektor perikanan di Manado, agar mampu bersaing secara nasional dan internasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para nelayan di wilayah pesisir.