Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyoroti kondisi infrastruktur pertanian di Indonesia yang dinilai masih jauh dari memadai. Hal ini menjadi tantangan besar bagi upaya mencapai swasembada pangan nasional. Menurutnya, peningkatan kualitas infrastruktur pertanian sangat krusial untuk mendukung produktivitas petani dan memastikan keberlanjutan pasokan pangan di masa depan.

Kendala Infrastruktur Pertanian

  1. Irigasi yang Tidak Optimal
    Sebagian besar lahan pertanian di Indonesia masih bergantung pada sistem irigasi tradisional yang sering kali tidak memadai, terutama saat musim kemarau.
  2. Akses Jalan ke Lahan Pertanian
    Banyak lahan pertanian yang sulit dijangkau karena buruknya akses jalan, sehingga menyulitkan distribusi hasil panen.
  3. Minimnya Modernisasi Alat
    Petani di banyak daerah masih menggunakan peralatan tradisional, yang membatasi efisiensi dan produktivitas.
  4. Keterbatasan Sarana Penyimpanan
    Ketiadaan fasilitas penyimpanan modern membuat hasil panen rentan rusak sebelum mencapai pasar.

Dampak Buruk Infrastruktur terhadap Swasembada Pangan

  1. Rendahnya Produktivitas
    Buruknya infrastruktur menyebabkan hasil pertanian tidak maksimal, sehingga sulit memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
  2. Biaya Produksi Tinggi
    Akses yang sulit dan keterbatasan alat modern meningkatkan biaya produksi, yang pada akhirnya membebani petani dan konsumen.
  3. Ketergantungan pada Impor
    Ketidakseimbangan antara produksi dan kebutuhan pangan mendorong pemerintah untuk mengimpor bahan pangan, yang bertentangan dengan cita-cita swasembada.

Langkah yang Diharapkan

Zulhas menekankan perlunya langkah konkret dari pemerintah dan pihak terkait untuk memperbaiki infrastruktur pertanian, di antaranya:

  1. Investasi pada Sistem Irigasi Modern
    Membangun dan memperbarui jaringan irigasi untuk memastikan ketersediaan air bagi lahan pertanian sepanjang tahun.
  2. Peningkatan Akses Jalan
    Membangun infrastruktur jalan yang memadai menuju kawasan pertanian untuk mempermudah distribusi hasil panen.
  3. Subsidisasi Alat Pertanian
    Memberikan bantuan alat dan mesin pertanian modern agar petani dapat meningkatkan produktivitas.
  4. Pembangunan Gudang dan Cold Storage
    Menyediakan fasilitas penyimpanan modern untuk menjaga kualitas hasil panen dan mengurangi kerugian pascapanen.

Menuju Pertanian Berkelanjutan

Peningkatan infrastruktur pertanian bukan hanya soal fisik, tetapi juga mendukung keberlanjutan sektor ini dalam jangka panjang. Jika infrastruktur diperbaiki, Indonesia tidak hanya mampu mencapai swasembada pangan, tetapi juga berpotensi menjadi negara pengekspor pangan yang kuat.

Dengan komitmen bersama antara pemerintah, petani, dan masyarakat, mimpi swasembada pangan bukan lagi sekadar wacana, melainkan bisa menjadi realitas yang membanggakan.